Kemenangan ini sekaligus membalas pertemuan sebelumnya, di mana Ruselli kalah dari Yeo pada German Open 2019. Kala itu, Ruselli menyerah 20-22 dan 10-21.
"Kemarin di German Open seharusnya saya menang pada gim pertama, cuma saya mati sendiri terus. Pas main di sini, kebetulan saya dapat lapangan yang enak pada gim pertama. Kalah angin. Jadi saya memanfaatkan hal itu," kata Ruselli kepada Badmintonindonesia.org.
Ruselli belajar banyak dari pertemuan sebelumnya. Pada gim pertama ia berhasil menang 21-14 setelah sempat ketat pada awal laga. Pada gim kedua, Ruselli tampil gemilang karena sukses menelikung lawan setelah tertinggal 9-16. Secara perlahan Ruselli mendekat dan membukukan kemenangan 21-18.
"Gim kedua pas sudah ketinggalan mikirnya nggak buat menang sih. Tapi bola ke mana saja saya kejar terus dan jangan melakukan kesalahan. Terus apa yang dikasih tahu pelatih saya lakukan, lebih sabar. Strateginya bisa berjalan lancar,” ujar Ruselli.
"Tetapi tadi saya masih ada yang harus diperbaiki. Kaya tadi masih ada buru-burunya. Bola harusnya mati malah nyangkut. Yang kaya gitu harus dikurangi lagi ke depannya,” kata atlet kelahiran Jakarta tersebut, mengevaluasi penampilannya.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/03/22/14594028/kejuaraan-beregu-campuran-asia-ruselli-belajar-dari-hasil-german-open