Minarti Timur dan Harapannya untuk Pelatih Baru Tunggal Putri

Selama ini, sektor tunggal putri berada di bawah asuhan Minarti Timur. Eks pebulu tangkis putri era 90-an itu bukan menjabat sebagai pelatih kepala, melainkan hanya asisten.

Saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (12/3/2019), Minarti enggan memberikan komentar mengenai identitas pelatih kepala baru tunggal putri.

Ia hanya berharap, siapa pun pelatihnya kelak, diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk tunggal putri.

"Yang penting, siapa pun pelatihnya nanti, mudah-mudahan membawa berkah dan bisa memaksimalkan talenta anak-anak," kata Minarti.

"Semoga sosok itu bisa membawa hal positif, bisa memotivasi, serta menaikkan daya juang anak-anak," ucap dia menambahkan.

Sektor tunggal putri memang sedang menjadi sorotan karena prestasinya dianggap paling minim jika dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

Pada Januari 2019 lalu, Fitriani memang berhasil menjadi juara Thailand Masters. Namun, pencapaian itu dianggap belum cukup.

Banyak pencinta bulu tangkis berharap sektor tunggal putri bisa kembali berjaya seperti masa Susy Susanti yang mampu meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

"Kami masih ketinggalan, jadi harus kerja ekstra keras. Kalau dilihat dari persaingan di tunggal putri, kami harus lebih kuat, lebih berani, lebih fokus. Tetapi, sekarang lebih merata, tak bisa ditebak siapa yang akan juara," ujar Minarti.

Sejauh ini, sosok pelatih baru tunggal putri masih teka-teki. Akan tetapi, beberapa nama sempat diperbincangkan oleh para pencinta bulu tangkis Tanah Air.

Salah satu nama yang banyak dibicarakan yakni Reony Mainaky, pelatih Indonesia yang sukses mengangkat prestasi ganda putra Jepang.

Isu Reony bergabung ke PBSI muncul setelah keputusan dia melepaskan jabatannya sebagai pelatih ganda putra Negeri Matahari Terbit.

Reony sendiri adalah adik dari pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, sekaligus kakak Rexy Mainaky yang kini merupakan pelatih kepala tim nasional bulu tangkis Thailand.