Dari tujuh pertemuan di berbagai turnamen melawan Momota, Vittinghus memang hanya menang satu kali (India Open tahun 2014) yang notabene adalah pertemuan pertama kedua pemain.
Adapun pertemuan terakhir mereka terjadi pada semifinal German Open 2019 pekan lalu, yakni ketika Momota sukses menyingkirkan Vittinghus dengan skor rubber game 24-26, 21-16, dan 21-15.
Vittinghus pun mengakui kesulitan saat menghadapi Momota pada enam pertemuan terakhir. Hal itu tak terlepas dari pola permainan unik Momota.
"Ketika dia menyerang, dia jarang keluar. Dia menyerang dengan cara hanya mengontrol, tetapi itu juga berarti semua tembakannya sering dekat dengan garis atau dekat dengan jaring," kata Vittinghus.
Selain membahas soal cara Momota menyerang, Vittinghus juga menyoroti aspek pertahanan. Menurut Vittinghus, Momota punya pertahanan yang kokoh.
Selain itu, Vittinghus juga mengagumi kegigihan Momota yang mampu bangkit setelah mendapatkan tekanan dari lawan.
"Dalam pertahanan dia sangat solid, mungkin hanya Chen Long yang setara dengannya. Setiap kali Anda membuatnya di bawah tekanan, Anda akan merasakan tembakan berkualitas darinya sehingga Anda harus memulai lagi dari awal untuk membangun tekanan," ucap Vittinghus.
Pada All England 2019, Momota bisa dikatakan mendapatkan hasil undian bertanding yang tak terlalu berat.
Saat babak pertama, Momota akan menghadapi pemain non-unggulan asal Thailand, Khosit Phetpradab.
Setelah itu, pada babak kedua, Momota bakal melawan Kantaphon Wangcharoen (Thailand) atau Wang Tzu Wei (Taiwan) yang juga merupakan non-unggulan.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/03/05/19200748/perlu-lebih-banyak-berlari-untuk-atasi-kento-momota