Dari kecurigaan itulah, Pelita Jaya akhirnya melakukan permintaan secara resmi kepada IBL untuk mengukur tinggi badan Yancy melalui sebuah surat bernomor 235/PBPJ/10/02/2019 tanggal 10 Februari 2019.
Mereka meminta pengukuran dilakukan sebelum seri kedelapan IBL Pertamax 2018-2019 di Yogyakarta, dan dapat disaksikan secara langsung oleh pihak Pelita Jaya.
Dalam aturan IBL, setiap tim wajib memiliki dua pemain asing. Satu slot diperbolehkan dengan tinggi badan bebas (di Stapac, saat ini diisi Savon Goodman dengan tinggi 198 cm), sedangkan satu slot lainnya harus maksimal berpostur 188 cm.
Berdasarkan IBL Draft Foreign Player 2018-2019, tinggi Yancy 188 cm. Namun, Pelita Jaya curiga dia lebih tinggi daripada batasan tersebut.
Berdasarkan data dari G League NBA, tinggi Yancy pun mencapai 6,3 kaki atau 192 cm.
"Kami memang sudah curiga dari lama (dengan tinggi badan Yancy), tetapi kecurigaan kami hanya berdasarkan pandangan mata saja, jadi susah juga mau memastikan itu," kata Fictor kepada Kompas.com, Senin (11/2/2019) siang.
"Nah, kebetulan kami kemarin bermain melawan Stapac. Kebetulan pemain asing saya ada yang tingginya 188 cm. Ketika dia berdiri di sebelah Yancy, postur pemain saya kalah jauh dari Yancy. Kami sih acuannya dari pemain asing yang tingginya 188 cm saja," tutur dia.
Ito, sapaan akrab Fictor, juga tak memungkiri bahwa permintaan Pelita Jaya mengukur tinggi badan Yancy muncul setelah pemain asing baru HangTuah, Bryquis Perine, terpaksa dipulangkan karena aturan tersebut.
Bryquis Perine sebenarnya sudah tampil pada laga hari pertama seri ketujuh IBL Pertamax 2018-2019 melawan Stapac Jakarta, di GOR Bima Sakti, Malang, Jawa Timur, Jumat (8/2/2019).
Namun, beberapa menit sebelum laga itu, pihak IBL mendapati tinggi badan Perine adalah 189 cm, atau lebih satu sentimeter dari batas aturan.
Padahal, HangTuah mendapatkan Perine dari IBL Draft Foreign Player 2018-2019, daftar pemain asing yang direkomendasikan pihak liga.
Dalam daftar itu, Perine tertulis memiliki tinggi badan 188 cm. Namun kenyataannya, tinggi badan Perine lebih dari angka tersebut.
"Liga harus membereskan masalah ini. Di daftar IBL draft itu, pemain asing tingginya 188 cm, tetapi kenyataan setelah dia datang malah lebih," kata Ito.
"Sebenarnya agak aneh memang aturannya. Tetapi kami mau tidak mau tetap harus mengikuti aturan mereka. Seperti yang saya bilang tadi, sebetulnya secara kasat mata juga sudah bisa terlihat perbedaan postur itu," ucap dia.
Yancy sendiri menjadi salah satu aktor utama kemenangan Stapac Jakarta atas Pelita Jaya pada seri ketujuh IBL Pertamax 2018-2019 kemarin.
Dalam laga itu, Yancy menjadi pencetak poin terbanyak timnya dengan torehan 22 angka dan berkontribusi membawa Stapac menang tipis 71-69 atas Pelita Jaya.
Kedua tim akan bertemu lagi dalam seri kedelapan IBL Pertamax 2018-2019 di Yogyakarta pada 15-17 Februari mendatang.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/02/11/15410048/pelita-jaya-sudah-lama-curigai-tinggi-badan-kendal-yancy