Dikutip dari BBC, Selasa (5/2/2019), Goldbloom, yang meninggal pada 29 Agustus 2018, tewas setelah bola hasil pukulan seorang pemain nyasar ke tribune dan mengenai bagian kepalanya.
Hal itu merujuk pada hasil laporan petugas koroner Los Angeles (yang melakukan pemeriksaan jenazah dalam hal kematian mendadak akibat kekerasan atau akibat hal-hal yang tidak dapat dijelaskan), yang diperoleh ESPN, mengungkapkan Ny Goldbloom meninggal karena "pendarahan intrakranial akut akibat trauma benda tumpul".
Saat itu, Linda datang ke stadion bersama suaminya untuk merayakan hari ulang tahun dirinya dan ulang tahun pernikahannya.
Kematian Goldbloom terjadi selama musim pertama dengan 30 tim MLB telah menggunakan jaring pelindung untuk melindungi penonton yang berada di bagian tribune yang rawan.
Putri dari Goldbloom, Jana Brody, menyebut bola yang menghantam ibunya merupakan bola yang tergolong sulit dihindari. Bola hantaman tersebut diketahui merupakan hasil pukulan pemain San Diego, Franmil Reyes.
"Ini jelas bukan bola yang bisa dihindari atau ditangkap," katanya kepada Washington Post.
Dalam sebuah pernyataan, pihak stadion Dodgers mengatakan sangat sedih dengan kecelakaan tragis yang menimpa Goldbloom.
"Masalahnya telah diselesaikan antara keluarga Dodgers dan keluarga Goldbloom," bunyi keterangan Dodgers.
Meskipun kematian Goldbloom tergolong kejadian yang langka, kejadian tersebut menimbulkan masalah baru dalam hal keamanan di pertandingan MLB.
Pasalnya setiap musimnya ada ratusan penonton yang dilaporkan terkena hantaman bola saat pertandingan.
Pada 2017, seorang gadis berusia dua tahun terluka terkena hantaman bola di wajahnya saat menyaksikan pertandingan di Stadion Yankee, New York.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/02/06/10202838/la-dodgers-sempat-rahasiakan-kematian-seorang-nenek-karena-bola-bisbol