Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Ganda Putri Jepang Begitu Dominan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, bulu tangkis Jepang sedang berada dalam tren positif. Terbukti, mereka sukses memuncaki klasemen akhir BWF World Tour 2018.

Sepanjang tahun 2018, para pebulu tangkis Jepang mengumpulkan total 37 gelar BWF World Tour. Jumlah itu mengungguli perolehan China (25 gelar juara) dan Indonesia (20).

Salah satu sektor yang berkontribusi besar atas kesuksesan Jepang pada BWF World Tour 2018 yakni ganda putri.

Beberapa pasangan yang menjadi andalan Negeri Sakura adalah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, menyebut bahwa sesungguhnya Greysia Polii dkk tak kalah berkualitas dari para pebulu tangkis Jepang.

"Kendala kami sebenarnya bukan kalah strategi atau teknis, tetapi lebih kepada ketahanan fisik. Untuk aspek itu, Jepang memang bagus," ujar Eng Hian pada Jumat (25/1/2019).

"Itulah yang menjadi titik fokus saya selanjutnya. Kondisi badan anak-anak harus ditingkatkan. Kondisi daya tahan badan pasti turun setelah bertanding, tetapi bagaimana caranya tidak turun drastis," tutur dia.

Pada semifinal Indonesia Masters 2019, Greysia/Apriyani lagi-lagi akan berhadapan dengan Matsutomo/Takahashi.

Bagi Greysia/Apriyani, menghadapi Matsutomo/Takahashi bukanlah pertandingan yang mudah karena timpangnya rekor pertemuan kedua pasangan.

Dari 10 pertandingan, Greysia/Apriyani hanya bisa meraih dua kemenangan. Adapun sisanya dimenangi oleh Matsutomo/Takahashi.

Meski begitu, Eng Hian enggan pesimistis. Ia tak mau berpatokan kepada rekor bertanding.

"Sekarang saya fokus saja bagaimana kemampuan Greysia/Apriyani ini meningkat. Pada 2018, mereka banyak kalah dari pasangan Jepang," ucap Eng Hian.

"Makanya, mereka harus siapkan kondisi badan dan fisik supaya tetap fresh," tutur dia menambahkan.

https://olahraga.kompas.com/read/2019/01/25/16245068/kenapa-ganda-putri-jepang-begitu-dominan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke