Cara tersebut dinilai efektif oleh Fitriani karena mampu membendung permainan Kjaersfeldt. Terbukti, Fitriani sukses memetik kemenangan straight game 21-16, 21-14.
Kemenangan itu sekaligus menjadi "pembalasan" bagi Fitriani. Sebelumnya, pada turnamen Chinese Taipei Open 2018, Fitriani dikalahkan Kjaersfeldt dengan kedudukan 13-21, 20-22.
"Pertandingan tadi enggak mudah karena sebelumnya dia pernah mengalahkan saya. Tadi saya mencoba bermain lebih lepas dan yakin saja," kata Fitriani seusai laga.
"Saya hanya ingin fokus poin per poin, dan memainkan strategi permainan rally control (bermain reli). Apalagi, lawan juga punya postur tubuh yang tinggi. Saya juga siap dengan bola-bola defense," ujar dia.
Fitriani mengakui bahwa tipe permainannya memang cenderung mengajak lawan untuk bermain reli.
Hal tersebut dilakukan Fitriani untuk mengatur tempo permainan lawan.
Di sisi lain, Fitriani berpendapat bahwa Kjaersfeldt terlihat kurang percaya diri sehingga permainannya tak optimal.
Dukungan suporter Indonesia di Istora Senayan juga membuat Fitriani semakin bersemangat.
"Di sini kan suporternya ramai. Pastinya itu membantu kepercayaan diri dan membuat saya jadi berpikir positif," ucap dara kelahiran Garut, Jawa Barat itu.
Pada laga berikutnya, Fitriani akan menghadapi pemenang antara Dinar Dyah Ayustine (Indonesia) dan Saina Nehwal (India).
Untuk rekor pertemuan melawan Dinar, Fitriani tercatat sudah pernah dua kali bertemu dan seluruhnya berakhir dengan kemenangannya.
Adapun melawan Saina Nehwal, Fitriani sudah menghadapinya sebanyak empat kali dan selalu menelan kekalahan.
https://olahraga.kompas.com/read/2019/01/23/16093248/indonesia-masters-2019-strategi-fitriani-saat-kandaskan-wakil-denmark