Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Berani Bikin Rusuh di Stadion?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan suporter di stadion tatkala pertandingan olahraga berlangsung memang hal yang diharapkan.

Selain merugikan banyak pihak, tindakan macam itu selalu mengarah kepada tindakan kriminal.

Belum lekang dari ingatan pada awal bulan ini, kerusuhan suporter membuat partai final Libertadores yang mempertemukan dua klub Argentina, Boca Juniors dan River Plate harus "diungsikan" dari Buenos Aires, ibukota Argentina, ke Madrid, ibukota Spanyol.

Di tingkat lokal, pada 12 Desember 2018, kerusuhan suporter terjadi di lanjutan Piala Indonesia 2018.

Kala itu, suporter PSIM Yogyakarta merangsek ke tengah lapangan ketika tim kesayangan mereka tengah berlaga melawan PS Tira di Stadion Sultan Bantul, Yogyakarta.

"Ada tiga titik yaitu area lapangan, area pengunjung atau penonton, dan lokasi keluar masuk penonton," katanya.

"Monitoring di tiga tempat itu memang paling penting mendapat dukungan dari cctv surveillance," imbuhnya.

Perkembangan teknologi terkini, terang Anthony, sudah menuju pada kemampuan di atas monitoring atau pemantauan.

Pada saat ini, cctv surveillance modern sudah dilengkapi dengan kemampuan merekam berikut menganalisa wajah.

Bisa dibayangkan, wajah pelaku kerusuhan suporter dengan kemajuan teknologi seperti itu bisa dengan mudah terdeteksi dan dianalisa. Dari situ, pihak pengamanan bisa dengan mudah menangkap pelaku.

Proses hukum pun bisa dijalankan dengan lebih cepat dan seksama.

"Sekarang kan teknologinya adalah cctv-surveillance dengan 'otak', bisa menganalisa," pungkas pria yang mengemban tugas memperluas penjualan cctv surveillance merek UNV tak hanya di Jabodetabek tapi juga di Surabaya dan berbagai daerah di Indonesia.

Jadi, ada yang masih berani bikin kerusuhan di stadion?


https://olahraga.kompas.com/read/2018/12/14/13573208/masih-berani-bikin-rusuh-di-stadion

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke