Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keajaiban Olahraga di Tangan Atlet Disabilitas


JAKARTA, Kompas.com - Ajang Asian Para Games 2018 di Jakarta menunjukkan kepada sebagai besar penonton bahwa di tangan para atlet difabel, olah raga  justru semakin menunjukkan keajaibannya.

Harus diakui sebagian besar penonton yang menyaksikan pertandingan Asian Para Games adalah mereka yang masih terbawa eforia Asian Games 2018. Mereka ingin  mendukung para atlet Indonesia tanpa memanadang laga tanding saat ini berbeda jauh dengan Asian Games, terutama dari segi publisitas.

Tetapi para penonton nasionalis yang datang ke stadion renang Gelora Bung Karno Senayan disuguhi  pemandangan yang lebih dari sekadar  persaingan antarnegara atau adu hebat antara para atlet serta pelatih negara masing-masing.

Mereka juga disuguhkan pemandangan menakjubkan tentang indahnya olahraga dan bagaimana perkasa dan gigihnya manusia untuk  mengatasi kendala yang mereka hadapi untuk menguasai olahraga tersebut.

Bagaimana tidak mencengangkan melihat  gaya punggung dalam olahraga renang dapat  dimenangi oleh seorang atlet yang tak memiliki kedua belah tangan. Padahal teknik gaya punggung sangat menitikberatkan pada putaran tangan di samping kayuhan kaki untuk dapat bergerak maju. Tetapi atlet tanpa tangan ini mampu  melaju untuk menempuh jarak 50 meter dalam waktu kisaran 1 menit.

Kita pasti membayangkan bagaimana atlet tanpa tangan tersebut bisa  menguasai teknik renang dalam gaya punggung, berani tampil dan bahkan berlomba untuk ajang sekelas Asian Para Games? Tentunya butuh  orang kuat untuk mampu memotivasi si atlet tersebut.

"Kuncinya adalah memahami psikologis dan kebiasaan atlet," kata pelatih timnas Indonesia, Bhima Kautsar di kolam renang GBK Senayan, Senin (08/10/2018). "Anak-anak ini memiliki dunia yang berbeda dengan kita dalam pandangan mereka. Jadi kita harus  mencoba berbicara dengan bahasa yang mereka mengerti dan tidak memaksakan bahasa yang kita mengerti.

Bhima baru saja mengantar anak asuhnya, Syuci Indriani merebut medali emas pertama buat tim renang Indonesia di nomor 100 meter gaya dada SB14. Syuci mencatat waktu 01:23.95 dan mengalahkan atlet Jepang, Mai Deguchi yang mencatat waktu 01:23.97 serta atlet Jepang lainnya, Mikika  Serizawa dengan catatan waktu 01.26.13.

Usai lomba, Syuci menceritakan kepanikannya saat  mengetahui dirinya berkejaran dengan lawannya. "Saya lihat kok dia semakin dekat. jadi saya harus lebih cepat, walau pun gaya saya menjadi berantakan," kata Syuci yang merupakan penyandang tuna grahita.

Hal ini dibenarkan oleh Bhima sang pelatih. "Apa yang kita  katakan pada awal atau sebelum lomba harus disampaikan hati-hati. Kadang bisa diterjemahkan dengan pemahaman mereka yang berbeda. Misalnya saya selalu mengatakan ini adalah lomba jadi kita harus berenang cepat tetapi meningkat secara perlahan-lahan. Begitu kita bilang, kamu berenang yang cepat, maka mereka akan langsung tancap gas dari awal," kata Bhima lagi.

Sementara atlet andalan, Jendi panggabean yang turun di nomor 100 meter gaya bebas S9 (kehilangan satu anggota badan) justru mengganakan nalar dan pengalamannya saat meraih medali perunggu di nomor tersebut. "Ini bukan nomor saya, jadi saya tidak mau memaksa. Lagi pula saya kan bisa tahu dengan catatan waktu terbaik saya, memamng masih di bawah atlet Jepang yang meraih medali emas," kata Jendi.

Jendi diharap menjadi penambang medali buat tim Para-renang Indonesia di APG 2018 ini.  Gagal tampil di nomor estafet karena tidak didaftarkan, Jendi mengaku siap tampil di 5 nomor lainnya. Termasuk mencoba memenuhi target medali emas di nomor andalannya di gaya punggung. "Saya no comment soal kegagalan tampil di nomor estafet. Saya hanya ingin tampil terbaik saja untuk memenuhi target cabang renang di Asian Para Games 2018 ini," kata Jedi.

Para renang, Senin (08/10/2018) menambah perolehan medali buat kontingen Indonesia yaitu melalui  Syuci Indriani di nomor 100 meter gaya dada SB14 dengan catatan waktu 01:23,95. Medali perak melalui Aris dengan catatan waktu 01:34.52 di nomor 100 meter gaya dada SB7 dan perunggu oleh Jendi Panggabean di nomor 100 meter gaya bebas S9 dengan catatan waktu 01.01.31.

https://olahraga.kompas.com/read/2018/10/09/01090638/keajaiban-olahraga-di-tangan-atlet-disabilitas

Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke