Dalam pertandingan babak pertama di SK Handball Stadium, Seoul, Korea Selatan, Rabu (26/9/2018), Praveen/Melati menyingkirkan wakil China, Ou Xuanyi/Tang Jinhua, dengan skor 21-10, 23-21. Sementara itu Hafiz/Gloria menaklukkan Lee Fang Chih/Chang Ching Hui (Taiwan), dengan skor 21-15, 21-11.
"Pada gim kedua kami kurang bisa mengontrol lapangan yang berangin. Selebihnya, kami masih bisa mengatasi permainan lawan," ujar Praveen dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Mengenai pertemuan nanti, Praveen mengaku tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya ingin mereka bisa mengeluarkan permainan terbaik.
"Kami sudah sering latihan bersama, sama-sama tahu kebiasaan Hafiz/Gloria seperti apa. Kalau ketemu teman sendiri itu siapa yang siap saja yang akan menang. Kami sih tidak mau pilih-pilih lawan, siapa saja harus dihadapi dan semoga bisa mengeluarkan permainan terbaik kami," ungkap Praveen, yang tahun lalu juara Korea Open bersama Debby Susanto.
"Soal keinginan pertahankan gelar itu pasti ada, tapi saya mau fokus satu demi satu pertandingan dulu. Tidak mau terlalu jauh memikirkan ke final," tambah Praveen.
Indonesia mengirim empat ganda campuran ke turnamen ini. Sayang, langkah pasangan Ronald Alexander/Annisa Saufika dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari terhenti.
Ronald/Annisa dikalahkan Kim Hwi Tae/Kim Hye Jeong (Korea), dengan skor 22-20, 21-17. Sementara itu Rinov/Pitha, yang pekan lalu juara Bangka Belitung Indonesia Masters 2018, ditundukkan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang), dengan skor 21-18, 21-13.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/09/26/15200468/korea-open-tanggapan-praveen-soal-perang-saudara-lawan-hafizgloria