Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelatih Tunggal Putra soal Ginting, Jojo dan Ihsan

JAKARTA, Kompas.com - Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra mengapresiasi perjuangan anak-anak didiknya. Dalam satu hari, dua tunggal putra pelatnas berhasil naik podium juara. Anthony Sinisuka Ginting menjadi jawara di ajang China Open 2018 BWF World Tour Super 1000, sore harinya giliran Ihsan Maulana Mustofa yang meraih gelar di ajang Bangka Belitung Indonesia Masters 2018.

Masih lekat pula di ingatan kita bahwa dua pekan sebelumnya, Jonatan Christie merebut medali emas tunggal putra di Asian Games 2018.

Dalam  wawancara Badmintonindonesia.org,  Coach Hendry bercerita  seputar hasil yang diraih tim tunggal putra. Hendry mengaku senang dengan keberhasilan Anthony dan Ihsan menjadi juara. "Tentunya saya senang, ini semua untuk masyarakat indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan mereka," kata Hendry.

Menurutnya, tidak ada  tidak ada rumus khusus, tapi semua memang ada kemauan dari atletnya sendiri. "Untuk Anthony, dia belajar dari pengalaman dia kalah, saya lihat awalnya dari Asian Games," kata Hendry.

"Setelah itu kami diskusi, dia pelajari video permainannya. Di China Open ini permainannya sudah tepat, tapi tetap masih ada kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan. Kemajuannya sudah ada, dia sudah bisa mengatur fokus, bisa atur tempo main dan bisa merancang apa yang dia mau," ungkapnya lagi.

Hedry melihat memang sduah saatnya, ANthony Ginting mencapai prestasi seperti yang dieprlihatkan di China Open 2018. "Dari kacamata saya, dia punya motivasi bukan cuma mau jadi juara, tapi mengalahkn dirinya sendiri dalam mengatasi polemik yang harus dia hadapi," katanya.

Menurutnya, ANthony kini lebih mampu mengontrol diri dalam pertandingan.  "Misalnya untuk lebih sabar, tidak gampang mati sendiri, kontrol pikiran, fokus dalam teknik pukulannya, dia bisa lewati semua itu. Hasilnya ya bisa kita lihat sendiri. Kalau teknik pukulan, tiap pemain punya kekurangan dan kelebihan masing-masing."

Baginya prestasi yang dicapai adalah akumulasi usaha dari tahun-tahun sebelumnya. "Misalnya ada 12 kali turnamen setara level super series dalam setahun, masa sih nggak bisa dapat satu? Tapi bicara begini juga harus ada dasarnya, fisiknya bagus, teknik pendukung bagus. Cara bermain dan mental kamu harus bisa berjuang, tidak boleh takut kalah, tidak boleh ragu sama diri sendiri."

"Saya tidak kaget Anthony bisa melewatinya. Karena tiap pemain sehebat apa pun pasti punya kelemahan, apakah Anthony bisa memanfaatkan ini? Sebagai contoh, Shi Yuqi ketemu Kento Momota tidak bisa berkembang. Anthony waktu lawan Shi Yuqi di Asian Games, fisiknya tidak menunjang, jadi kalah. Ini yang terus kami pelajari," kata Hendry lagi.

"Sekarang sudah bisa melewati, tinggal konsistennya, bisa atau tidak? Selalu ada ujian bagi tiap pemain setelah menjadi juara, apalagi setelah Asian Games, banyak harapan kepada Anthony dan Jonatan."

Ketika di lapangan, Coach Hendry mengaku sering memuji penampilan Anthony walaupun dia sedang tertinggal. Menurutnya ia melakukan hal ini untuk mengingatkan dia, kalau sudah main bagus, ngapain jelek lagi mainnya? Kalau sudah untung kenapa harus rugi? Tiap atlet pasti punya tujuan, selagi tujuan itu belum tercapai, ya dia harus berjuang terus. Kalau jatuh ya fight back.

Sementara untuk Jonatan Christie, Hendry melihat ini bagian dari naik turunnya permainan seorang pemain. "Jonatan memang menurun dari segi prestasi, karena dia di Asian Games kan juara. Setelah Asian Games, ada masanya fisik, mental dan fokusnya menurun. ini hal biasa," lanjutnya.

Sementara keberhasilan Ihsan Maulan Mustofa menjuarai Indonesia Masters di Pangkalpinang bagi Hendry dapat menjadi titik balik buat pemian tunggal Pelatnas CXipayung ini. "Awal menurunya penampilan Ihsan karena dia kena cedera, tiga bulan nggak main, absen di tiga-empat pertandingan. Ini tidak gampang untuk seorang pemain. Ihsan pernah jadi yang terbaik diantara Anthony dan Jonatan, sekarang dia sedang mengejar kembali. Dia butuh waktu untuk itu, tren penampilannya sudah membaik," katanya.
"Setelah ini kami akan coba lagi untuk Ihsan, semoga gelar juara ini bisa meningkatkan rasa percaya dirinya lagi."

https://olahraga.kompas.com/read/2018/09/25/18470318/pelatih-tunggal-putra-soal-ginting-jojo-dan-ihsan

Terkini Lainnya

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke