Bagi Jojo, demikian ia biasa disapa, keberhasilan menembus babak final kategori perorangan Asian Games 2018 menjadi yang pertama.
Empat tahun lalu, partisipasi Jojo pada pesta olahraga terbesar negara-negara Asia ini hanya sebatas menjadi bagian dari tim putra.
"Saya tidak menyangka bisa masuk ke final, apalagi ini Asian Games pertama saya untuk perorangan," ujar Jonatan dikutip dari BolaSport.com.
"Secara keseluruhan, ini Asian Games kedua saya, tetapi yang pertama (Asian Games Incheon 2014) hanya untuk beregu," kata Jonatan menambahkan.
Tiket final Jojo ini diraih setelah mengalahkan wakil Jepang yang menjadi unggulan kedelapan, Kenta Nishimoto. Jojo menang dalam rubber game dengan skor 21-15, 15-21, dan 21-19.
Menurut Jojo, laga semifinal ini berjalan sangat ketat karena lawan bermain dengan sangat baik.
"Namun, di luar itu, Kenta tadi juga bermain cukup bagus. Dia bermain lepas dan bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya serta strateginya dengan tepat. Sebaliknya, saya justru under perform sampai gim kedua," kata Jojo.
Jika dilihat dari perjalanan hingga partai final, laga babak 32 besar adalah kunci dari keberhasilan Jojo.
Saat itu, pebulu tangkis berusia 20 tahun ini berhasil memulangkan wakil China yang merupakan unggulan pertama, Shi Yuqi. Jojo menang dalam rubber game dengan skor 21-19, 19-21, dan 21-17.
Di partai final, Jojo akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Chou Tienchen. Laga perebutan medali emas ini akan berlangsung di Istora Senayan pada Selasa (28/8/2018). (Diya Farida Purnawangsuni)
https://olahraga.kompas.com/read/2018/08/27/17374448/jonatan-christie-tak-menyangka-akan-tampil-di-final-asian-games-2018