Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjuangan Kembar Lena-Leni, Anak Buruh Tani yang Kini Jadi Atlet Sepak Takraw

Kata-kata ini mungkin bisa menggambarkan usaha, kerja keras, dan semangat tak pantang menyerah dari Lena-Leni (29), dua atlet timnas sepak takraw putri Indonesia yang ikut bertarung di Asian Games 2018.

Jalan yang mereka lalui tak mudah. Namun, dengan keteguhan dan keyakinan, keduanya kini bisa meraih mimpinya: membahagiakan kedua orangtua,

Lena-Leni adalah anak pasangan Surtinah dan Toni'ah yang berprofesi sebagai buruh tani di daerah asalnya, Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/8/2081), Lena berkisah tentang perjalanan yang dilalui bersama saudari kembarnya, Leni, hingga akhirnya bergabung dalam timnas sepak takraw putri Indonesia.

Ia mengakui, semangatlah yang mengantarkannya meraih apa yang dijalani saat ini.

Ikut sepak takraw agar bisa sekolah

Lena mengisahkan, masa kecil yang dilaluinya bersama Leni dan seorang adik bungsunya, penuh dengan keterbatasan.

Penghasilan kedua orangtuanya sebagai buruh tani sangat terbatas dan tak bisa membiayai pendidikannya.

Kondisi ini justru tak membuat Lena-Leni patah semangat. Kesukaan dan bakat di bidang olahraga dimanfaatkannya untuk mendapatkan kemudahan menjalani pendidikan.

Awalnya, Lena-Leni menekuni olahraga bola voli. Selepas SMP, keduanya beralih ke sepak takraw demi bisa mendapatkan beasiswa pendidikan di SMA.

"Saya dan Leni ikut sepak takraw karena dapat informasi bahwa ada beasiswa di SMA kalau ikut takraw. Tanya temen, mau ikut takraw karena katanya sekolahnya bisa gratis gitu. Jadi ya udah, kami mendadak ke takraw karena mau sekolah itu, sekitar tahun 2006," ujar Lena.

Olahraga memang telah akrab dengan keduanya, mulai dari sepak bola, bulutangkis, hingga atletik.

"Bakat kami ada di olahraga, jadi ketika pindah ke takraw, enggak terlalu susah penyesuaiannya," kata Lena, kelahiran 7 Juni 1989.

Lena mengatakan, salah seorang yang berjasa mengantarkannya hingga berhasil menjadi atlit timnas adalah almarhum Sunata, gurunya saat SMP.

Menurut Lena, Sunata melihat bakat pada dirinya dan Leni.

Ketika tamat SMP, sang guru menanyakan kelanjutan pendidikannya. Kepada Sunata, Lena mengungkapkan bahwa ia kemungkinan tak akan melanjutkan ke bangku SMA karena tak memiliki biaya.

"Dibilang saya enggak sekolah, dia (Sunata) kepikiran, Almarhum datang ke seorang guru sma. Katanya, datang saja ke sekolah. Tapi saya enggak punya uang, mau buat bayar seragam. Malu juga meski dikasih tahu bisa bayar sambil jalan. SPP memang enggak bayar,tapi seragam bayar," kisah Lena.

Akhirnya, untuk melunasi biaya seragam saat SMA, Lena bekerja sampingan dengan menjadi buruh cuci di rumah tetangganya.

"Dan sekarang, saat saya dan Leni sudah seperti ini, Pak Sunata sudah enggak ada. Dia yang dari nol membawa aku dan Leni," kata Lena.

Selepas SMA, Lena dan Leni mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di sebuah universitas di Indramayu. Hukum adalah jurusan yang dipilih keduanya.

Membahagiakan orangtua

Kilas balik, sejak kecil, Lena dan Leni punya keinginan kuat untuk membawa keluarganya keluar dari keterbatasan ekonomi.

"Bapak saya petani, tapi bukan garap sawah sendiri, punya orang. Waktu kecil serba kekurangan, sekolah enggak pernah bawa bekal. Untung sekolah enggak jauh dari rumah. Saat istirahat, kalau teman-teman jajan, kami lari pulang ke rumah. Minum, makan yang ada, kalau sudah kenyang balik lagi," cerita Lena.

Meski hidup serba kekurangan, Lena dan Leni punya tekad kuat untuk membawa keluarganya keluar dari keterbatasan ekonomi. Anjuran menjadi TKI di luar negeri tak diturutinya.

"Aku yakin bisa bahagiain orangtua. Yakin bisa. Awalnya disuruh jadi TKI enggak mau. Yakin aku bisa ngasih uang ke emak dan bapak, tapi bukan dari TKI.Pasti ada jalannya. Makanya, kami terjun ke olahraga enggak setengah-setengah," ujar dia.

Pilihannya menekuni dunia olahraga tak salah. Pada 2006, tak lama setelah memilih mengikuti sepak takraw, ia dan Leni mengikuti tim sepak takraw bertanding di kejuaraan daerah dan mendapatkan perunggu.

Prestasinya meningkat saat mengikuti tim yang bertarung pada Pekan Olahraga Pelajar tingkat daerah se-Jawa Barat dan berhasil menjadi juara.

"Setelah itu, dari dinas Indramayu, dapat beasiswa gratis sekolah," kata Lena.

Selanjutnya, Lena dan Leni mengikuti Pekan Olahraga Daerah dan Kejurnas mewakili Jawa Barat, masih di tahun yang sama, 2006.

Pada 2007, keduanya mendapatkan panggilan untuk bergabung di pelatnas.

"Dua-duanya masuk pelatnas. Kami bareng terus. Alhamdulillah. Kalau satunya enggak ada, pasti yang satu nyariin, jadi harus bareng," ujar dia.

Kini, Lena dan Leni bersyukur, jalan yang dipilihnya tak sia-sia. Impian membahagiakan orangtua juga menjadi kenyataan.

"Dari dulu, saya hanya ingin membahagiakan orangtua. Dan sekarang mereka ikut bahagia. Setidaknya bisa mengubah dari kehidupan yang dulu," kata Lena.

Ia juga berharap, bersama Leni, bisa memberikan prestasi terbaik timnas sepak takraw putri pada Asian Games 2018. Semangat Lena-Leni, semoga berhasil!

https://olahraga.kompas.com/read/2018/08/25/17171138/perjuangan-kembar-lena-leni-anak-buruh-tani-yang-kini-jadi-atlet-sepak

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Timnas Indonesia
Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Sports
Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke