Di tengah gempuran kekuatan dari negara Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Hongkong, dan Singapura, sepertinya memang sulit bagi tim tenis Indonesia untuk bersaing meraih prestasi dengan negara-negara penguasa tenis meja tersebut.
Meski begitu, Rina tidak langsung begitu saja menyerah. Ia tetap optimistis Indonesia mampu meraih medali di Asian Games nanti.
Gadis berusia 19 tahun itu begitu percaya diri karena banyak hal yang menginspirasi dirinya. Salah satunya terinspirasi dari keberhasilan sprinter asal Lombok, Lalu Muhammad Zohri.
Keberhasilan Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, pada bulan Juli lalu membuka mata Rina bahwa sesuatu tidak ada yang tidak mungkin selagi bertekad dan bekerja keras untuk meraihnya.
Saat itu, kondisi Zohri sama dengan tim tenis Indonesia saat ini. Zohri tidak diperhitungkan dan persiapannya menuju kejuaraan tersebut cenderung penuh keterbatasan. Namun, berkat tekad dan kerja kerasnya, ia berhasil finis di posisi terdepan pada nomor lari 100 meter.
Asian Games 2018 ingin dijadikan Rina sebagai debutnya meraih medali di ajang multicabang internasional. Target minimal satu medali perunggu pun ada di pundak Rina.
Rina yakin ia mampu mencapai target tersebut, apalagi Asian Games kali ini akan digelar di Indonesia, tentu menjadi suatu keuntungan untuk gadis yang sudah memulai karier tenis mejanya sejak umur delapan tahun.
"Saya belum pernah mendapat medali di ajang multicabang internasional. Untuk itu, di Asian Games kali ini, saya bertekad mendapatkan medali, terutama dari nomor ganda campuran. Kita masih punya peluang di nomor itu. Apalagi, kita dapat keuntungan main di negara sendiri," Tutur Rina.
Cabor tenis meja di Asian Games 2018 akan memperebutkan 5 emas dari 5 nomor yang akan dipertandingkan, yakni tunggal putra, beregu putra, tunggal putri, beregu putri, dan ganda campuran.
Bertempat di JIExpo Kemayoran Hall B3, Jakarta, tenis meja akan dipertandingkan mulai 26 Agustus-1 September mendatang.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/08/14/10075388/asian-games-2018-rina-sintya-terinspirasi-lalu-muhammad-zohri