JAKARTA, KOMPAS.com - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyudahi rasa penasarannya untuk bisa menjadi juara di Istora Senayan. Penantian ini berakhir, setelah mereka menjadi juara Indonesia Open 2018 pada Minggu (8/7/2018).
Owi/Butet tampil apik di partai final dengan mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 21-17 dan 21-8.
Sejak dipasangkan pada tahun 2010, Owi/Butet selalu gagal menjadi juara Indonesia Open yang digelar di Istora Senayan.
Mereka kalah pada partai final pada edisi 2011 dan 2012, kemudian hanya bisa mencapai babak semifinal pada 2013 hingga 2016.
Owi/Butet keluar sebagai juara Indonesia Open 2017, namun saat itu kompetisi digelar di Jakarta Convention Center.
Atas dasar ini, maka gelar Indonesia Open 2018 memiliki makna ganda bagi Owi/Butet.
"Akhirnya setelah sekian lama, kami bisa juara di Istora dan saya bersyukur masih bisa dikasih juara oleh Tuhan YME. Saya punya keyakinan bisa menang." kata Tontowi.
Kebahagiaan yang sama juga diungkapkan Liliyana Natsir.
"Kutukan Owi/Butet di Istora sudah gak ada lagi. Makna kemenangan Indonesia Open sekarang berharga banget." ujar Liliyana Natsir.
Selain berhasil menaklukkan Istora Senayan, Owi/Butet juga memperpanjang rekor apik pertemuan dengan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Dari 10 pertemuan, Owi/Butet berhasil memenangkan 9 termasuk salah satunya di partai final Olimpiade Brasil pada 2016 lalu.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/08/20382498/akhir-rasa-penasaran-tontowililiyana-di-istora-senayan