Dalam kejuaraan itu, atlet panjat tebing Indonesia meraih medali emas, perak, dan perunggu.
Medali emas berhasil diraih oleh Aries Susanti Rahayu untuk nomor speed world record.
Pada babak final, ia mengalahkan atlet Rusia, Elena Timofeeva, dengan catatan waktu 7,51 detik berbanding 9,01 detik.
Adapun raihan medali perak dipersembahkan Aspar Jaelolo. Aspar gagal menyabet emas di detik-detik terakhir. Ketika akan menyentuk puncak, ia agak terpeleset.
Alhasil, lawannya dari Rusia, Dmitrii Timofeev, mengambil kesempatan. Dmitrii menang dengan catatan waktu 5,76 detik, sedangkan Aspar 6,80 detik.
Sementara itu, medali perunggu dipersembahkan Puji Lestari yang dalam partai perebutan peringkat ketiga ketiga nomor speed world record perorangan putri menorehkan waktu 8,11 detik.
"Saya yakin panjat tebing akan menjadi salah satu cabor yang mengangkat martabat bangsa ini (Indonesia) di dunia," kata Imam, dikutip dari situs resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Senin (7/5/2018).
Adapun Ketua Umum PP FPTI, Faisol Riza, mengaku terharu dengan perjuangan para atlet di Chongqing, China.
"Saya nangis, Mas, terharu. Enggak bisa berkata-kata," kata Riza.
Seperti dikutip dari situs resmi FPTI, pada kejuaraan tersebut, tim Merah Putih tampil dominan dalam final nomor speed world record, baik untuk perorangan putra maupun putri.
Dari 14 atlet yang turut bertanding, sembilan di antaranya masuk final.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/05/07/09273488/atlet-panjat-tebing-indonesia-raih-3-medali-pada-kejuaraan-dunia