Sebelum balapan, Arief mengaku ingin finis di peringkat 10 besar. Nyatanya, dia bisa menyelesaikan perlombaan di urutan 6 besar.
Meski demikian, Arief tak terlalu senang dengan capaian tersebut karena merasa belum tampil optimal dalam menyaingi para pebalap lainnya.
"Jujur saya merasa biasa saja dengan hasil 6 besar ini, karena saya tadi kurang fight. Selain itu, banyak juga pebalap yang terjatuh," ujar Arief kepada Kompas.com seusai balapan.
"Seharusnya saya bisa ikut rombongan pebalap lain, bisa fight. Kendala saya tadi di S kecil pas mau keluar, beberapa lap terakhir ban saya juga sudah mulai habis, jadi agak sedikit melambat," tutur pebalap Byan Racing Team itu.
Pada balapan Sport 150cc Pro, tercatat ada 12 rider yang gagal finis, termasuk pebalap berpengalaman sekelas Rey Ratukore, Syahrul Amin, Richard Taroreh, Wahyu Aji Trilaksana, dan Rafid Topan Sucipto.
Adapun yang finis hanya 7 yakni Aldy Satya Mahendra, Gupita Kresna, Kiki Aranxa, Ocvan Irfana, Reynaldi Pradana, Arief, dan Wahyu Nugroho.
Arief pun diminta oleh pemilik Byan Racing Team, Ronnie Indra, untuk kembali berlatih di Sentul pada Rabu (9/5/2018) mendatang untuk mengasah lagi kemampuannya.
"Saya harus latih lagi badan saya untuk menikung. Nanti latihannya pakai motor yang 250cc. Posisi badan saya kurang bisa miring, motor jadinya agak lambat," ujar Arief.
Berawal dari mekanik
Keikutsertaan Arief dalam berbagai balapan tak disengaja. Ia terjun ke dunia motor lantaran sering bermain dengan rekannya yang bekerja di bengkel.
Berkat lingkungan sehari-harinya itulah, pemuda lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu akhirnya memahami cara bongkar pasang mesin motor.
Arief kemudian melamar kerja sebagai mekanik di bengkel resmi Yamaha di Kepulauan Riau, dan sesekali ikut ajang balap lokal.
Kiprahnya dalam ajang balap lokal membuat Ronnie selaku pemilik tim R99 tertarik dan mengajak Arief untuk jadi pebalapnya.
Keputusan Ronnie tak keliru. Arief beberapa kali meraih posisi podium pada ajang balap lokal.
"Saya pilih dia karena punya attitude yang bagus. Anaknya sopan dan ramah. Kalau hasilnya kurang, dia tak menyalahkan faktor motor dan sebagainya, tetapi justru mengoreksi diri sendiri," ujar Ronnie.
Ronnie akhirnya memutuskan untuk mengikutsertakan Arief pada dua seri kejuaraan Suzuki Challenge 2015 di Medan, Sumatera Utara dan Malang, Jawa Timur.
Di Medan, Arief berhasil mencapai posisi ke-6, sedangkan di Malang sukses menduduki peringkat ke-5.
Suzuki sempat mengajaknya untuk ikut balapan lagi pada seri final di Sirkuit Internasional Sentul yang sekaligus merupakan seleksi menuju kejuaraan tingkat Asia.
Namun, Arief gagal tampil optimal karena hanya finis di luar posisi 10 besar.
"Setelah itu, saya vakum balapan 2 tahun karena sudah nggak ada tim lagi mas. Di Kepulauan Riau juga nggak ada balapan," kata Arief.
"Jadi saya fokus kerja dulu saja. Kemudian datang bantuan dari Sahabat Derry dan saya ikut YSR 2018. Saya yakin saja meskipun sudah 2 tahun vakum balapan," tutur dia.
Rencananya, Arief akan kembali beraksi pada seri 3 YSR 2018 yang berlangsung pada 7-8 Juli mendatang.
https://olahraga.kompas.com/read/2018/05/07/09090088/raih-posisi-6-besar-di-sentul-arief-kurniawan-belum-puas