Keduanya pernah bertemu pada Desember 2017 lalu. Kala itu, Silva sukses merebut gelar ONE Strawweight World Championship milik Naito dengan kemenangan angka mutlak.
Mengandalkan kemampuannya sebagai atlet brazilian jiu-jitsu, Silva mampu mengungguli Naito yang dikenal dengan keunggulannya dalam bergulat.
Kendati demikian, Silva enggan bersikap jemawa. Menurut dia, Naito tetaplah lawan yang perlu diwaspadai dan berpeluang merebut kembali gelar juara ONE Strawweight World Championship.
"Saya tak boleh cepat puas melawan Yoshitaka Naito. Ia memiliki kemampuan bertarung di atas matras yang hebat. Plus, ia sangat berani," kata Silva.
"Bahkan, jika saya tak memenangi pertemuan pertama, pertarungan pada 12 Mei nanti akan menjadi pertarungan yang sulit," tutur pria 35 tahun itu.
"Saya tak ingin hanya menjadi juara dunia. Saya ingin menjadi yang terbaik untuk selamanya di divisi ini. Saya bekerja keras, saya memiliki kedisiplinan, dan saya memiliki apapun untuk melakukannya," ujar Silva.
"Saya memiliki tim yang baik di sekitar saya, saya memiliki dedikasi, saya memiliki kemampuan, dan saya menginginkannya. Jadi, itulah tujuan saya, untuk menjadi atlet terbaik yang pernah bertarung di divisi ini," ujarnya.
ONE: Grid and Glory tak hanya menampilkan pertarungan antara Silva dan Naito. Sejumlah laga menarik lainnya siap disajikan untuk para penonton di JCC dan layar televisi.
Petarung Indonesia, Stefer Rahardian, akan berhadapan dengan Himanshu Kaushik (India) dalam laga kelas terbang.
Dari kelas atomweight wanita, petarung kelahiran Jakarta bernama Priscilla Hertati Lumban Gaol akan melawan Rome Trinidad (Filipina).
https://olahraga.kompas.com/read/2018/04/30/20173508/alex-silva-waspadai-pertarungan-ulang-lawan-yoshitaka-naito