Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pak Gubernur, Olahraga Jakarta Bukan Hanya Persija

JAKARTA, Kompas.com - Juara All England, Marcus Fernaldi Gideon menganggap  fasilitas di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta sudah jauh membaik dibandingkan saat ia masih menimba ilmu di sana.

 "Saat ini SKO Ragunan jauh lebih bagus waktu saya disini empat tahun lalu lapangannya masih jelek sekarang sudah bagus ada karpetnya," kata Marcus saat bersama tiga atlet muda lainnya, Egy Mulana Vikri, Witan Sulaiman (Sepakbola) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo bersama Menpora Imam Nahrawi datang ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (27/3).

"Kami sengaja undang Kevin-Markus ada juga Egy Maulana dan Witan Sulaiman agar para atlet lain bisa bermimpi, menginspirasi agar terobsesi seperti mereka karena disini banyak melahirkan legenda olahraga dunia dari banyak cabang olahraga," ujar Menpora didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana dan Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Teguh Raharjo dan Kabag Humas Agus Lesmana.

Menurut Kevin Sanjaya, SKO bisa menjadi motivasi para anak muda agar terus berolahraga agar menjadi atlet profesional. "Keberadaan SKO ini sangat membantu agar para atlet-atlet muda mengeluarkan bakat-bakatnya dan memotivasi anak muda terus berolahraga," ujar Kevin.

Seperti yang sudah diketahui kondisi Sekolah Olahraga (SKO) Ragunan sendiri masih bisa terbilang kurang maksimal dari sisi infrastruktur, di sisi lain SKO yang lahir tahun 1977 ini harus menjadi Kawah Candradimukanya olahraga tanah air.  

Menpora menyampaikan dari sisi infrastruktur SKO ini di bawah Pemprov DKI Jakarta, pemerintah sendiri hanya menitipkan 210 atlet dari 16 cabang olahraga seperti bulutangkis, sepakbola, bolavoli, tenis meja dan beberapa cabang olahraga yang lain.

"Ke depan memang harus dimaksimalkan SKO Ragunan ini termasuk SKO yang lain di semua provinsi di Indonesia, setiap provinsi/kabupaten punya SKO saya kita akan punya lebih banyak lagi menyiapkan Kevin/Marcus lebih banyak lagi meskipun saat ini sudah ada PPLP di setiap provinsi," ujar Menpora.

Pemerintah tak henti-hentinya mendorong dan mensupport pihak pihak terkait seperti Pemprov DKI dan Mendikbud atas kerjasama ini. "Kami disini hanya menitipkan 210 anak atlet yang kita cukupi kebutuhannya sepeti makan, uang saku, kepelatihan selebihnya kita bekerjasama dengan Pemprov DKI terima kasih juga kepada Mendikbud karena sekarang sudah lahir 7 SKO dari target 34 SKO di tahun depan di semua provinsi," tambahnya.

Menurutnya, SKO Ragunan banyak menyuplai atlet-atlet untuk PON dan beberapa even nasional lainnya. "Motivasi dan pengawalan yang ketat dari pelatih dan guru di SKO ini sudah bagus tinggal perbaikan infrastruktur yang perlu lebih diperhatikan setidaknya banyak daerah yang memanggil mereka kembali untuk memperkuat daerahnya," katanya.

"Saya berharap betul Pak Gubernur DKI Jakarta memberikan kelonggaran dananya untuk memperbaiki sebagian fasilitas ini, nanti kita akan kerjasama mungkin alatnya dari Kemenpora bangunannya dari DKI," katanya lagi.

SKO ragunan sendiri sebenarnya merupakan etalase dari pembinaan olahraga di Indonesia. Namun sekolah yang pada masa lalu sangat bergengsi dnegan para atket kelas dunai seperti Susy Susanti ini sudah jauh meredup pamornya. Fasilitas yang tak memadai, tenaga pelatih yang kurang mau pun kurikulum pendidikan formal yang berantakan menjadi kondisi saat ini.

Kondisi pembinaan olahraga di DKI memang menjadi bertolak belakang dengan ambisi untuk mengembalikan posisi juara umum pada Pekan Olahraga Nasional 20202 di Papua mendatang. Setelah dikalahkan Jawa Barat dan Jawa Timur pada 2016 lalu, DKI sudah mencanangkan tekad untuk kembali  menjadi juara umum seperti saat di Riau pada PON 2012.

Sayangnya ambisi besar ini tak disertai dengan  langkah konkret. Seretnya dana pembinaan membuat banyak atlet potensial yang berpaling untuk mengais rejeki ke daerah lain yang memberi penawaran lebih baik. Bukan karena serakah atau mata duitan, faktanya untuk mempertahankan performa, para atlet memang membutuhkan dukungan dana untuk  menjamin asupan bergizi buat tubuh mereka atau pun latihan yang berkesinambungan.

Inilah yang tampaknya menjadi pekerjaan berat dan sepi buat Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno.  Membangun keyakinan untuk berjaya tentunya membutuhkan kerja keras dan jauh dari hiruk pikuk publik dan sorotan media  dibandingkan saat mendukung Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

https://olahraga.kompas.com/read/2018/03/27/23352751/pak-gubernur-olahraga-jakarta-bukan-hanya-persija

Terkini Lainnya

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke