Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Green Ingin Tampil Total di Indonesian Masters

JAKARTA, Kompas.com - Pemenang Asian Tour Order of Merit Gavin Green (Malaysia) tidak sabar untuk segera menunjukkan mengapa ia pantas disebut sebagai pemain terbaik Asia ketika Indonesian Masters presented by Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Telkom Indonesia yang dimulai Kamis besok.   

Pegolf Malaysia memimpin kukuh dalam daftar pendapatan dan akan menerima trofi Order of Merit Asian Tour bergengsi secara resmi dalam Malam Penghargaan yang akan digelar usai putaran akhir turnamen. Menjadi pegolf Malaysia pertama yang menyabet trofi bergengsi adalah satu kehormatan yang dicapai Green dengan kebanggaan. Karena itu, pegolf berusia 23 tahun termotivasi untuk menampilkan performa sebagai pegolf nomor satu Asia di Royale Jakarta Golf Club.

"Ini tidak menggangu saya (memenangi Order of Merit), karena banyak banyak pemain yang mengejar saya ketika mereka berada di Tour. Saya harus mengimbangi mereka dan saya memiliki pengharapan tinggi dan ini pertarungan yang berat," kata Green.

"Target utama saya di awal tahun ini adalah mempertahankan kartu Tour dan memastikan saya bisa bermain. Namun, sejak di Hero Indian Open (menduduki posisi runner up) dan beberapa posisi bagus lainnya, target saya berubah. Kesabaran adalah sebuah keputusan besar dari turnamen tersebut (Shinhan Donghae Open, posisi kedua)," lanjutnya.
 
Pegolf Nomor 6 Dunia Justin Rose, yang akan bermain dengan Green dalam dua putaran pertama, akan melakukan debutnya di Indonesian Masters.  Pegolf Inggris berusia 37 tahun ini sudah menikmati musim 2017 yang gemilang yang dihiasi dengan dua kemenangan berturut-turut di China dan Turki. Meski ingin menutup akhir tahun dengan sebuah gelar lain di Jakarta, Rose tetap mewaspadai kekuatan dan kedalaman para pegolf Asian Tour, yang bisa menghalangi ambisinya menjadi juara pekan ini.

"Tujuan saya adalah menang tiga kali tahun ini dengan kemenangan minggu ini. Terakhir kali saya menang tiga kali dalam setahun adalah pada tahun 2002. Gavin juga mendapatkan tahun yang luar biasa dan meraihnya lebih awal dan bisa datang ke sini untuk menikmati event akhir musim," kata Rose.

"Saya belum pernah bermain dengan Gavin tetapi melihat dia di driving range dan kami memiliki teman yang sama. Dia berada dalam manajemen yang sama seperti saya. Saya tahu dia memukul bola cukup jauh dan saya pasti akan terus mewaspadainya," lanjutnya.    

Brandt Snedeker, juara delapan kali PGA Tour, juga menyadari tantangan kuat yang akan dihadapinya ketika ia berambisi untuk mengakhiri masa tanpa gelarnya musim ini akibat cedera dengan hasil yang mengesankan di turnamen prestius yang menjadi penutup kalender Asian Tour musim ini.   Pegolf nomor satu Indonesia George Gandranata akan menjadi andalan tuan rumah yang diwakili 26 pegolf lokal.  

Sementara pegolf nasional, George Gandranata menganggap kondisi kali ini sedikit berbeda tahun ini. Bagi George, curah hujan sangat banyak dan kondisi lapangan ini lebih basah dari biasanya. "Rough-nya tidak setebal tahun lalu dan kondisi green masih bisa diterima.  Saya pikir akan banyak skor rendah," ujarnya.  "Ini (olahraga) golf bukan tinju. Saya akan fokus pada strategi saya seperti saya memahami kekuatan dan kelemahan saya. Ini selalu tentang keputusan dan tidak begitu banyak mempermasalahkan dengan siapa Anda bermain. Jadi saya akan bermain sebaik-baiknya, lebih agresif ketika saya perlukan dan tetap konservatif ketika saya membutuhkannya," ungkap George. 

https://olahraga.kompas.com/read/2017/12/13/21460351/green-ingin-tampil-total-di-indonesian-masters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke