Jauza/Ribka mengawali gim pertama dengan baik karena mereka memimpin 5-2. Selanjutnya, laga sengit terjadi hingga kedudukan imbang 18-18. Jauza/Ribka mencetak tiga poin beruntun untuk menyentuh angka 21 lebih dulu.
Pada gim kedua, Baek/Lee memperbaiki performa permainan. Mereka selalu dalam posisi unggul, sementara Jauza/Ribka tertahan pada angka 11.
Pada gim penentuan, Baek/Lee unggul 4-0 di awal. Keunggulan diteruskan sampai keududukan 9-1.
Baek/Lee terus memberi tekanan melalui pukulan-pukulan tajam di sisi dalam lapangan dan semakin menjauh pada interval 11-2.
Selepas jeda interval, Jauza/Ribka yang dalam kondisi tertekan tidak mampu mengembangkan permainan. Mereka gagal menambah perolehan poin hingga kedudukan 2-16. Baek/Lee yang sudah memegang kendali permainan memastikan diri sebagai juara setelah bertarung selama 57 menit.
Indonesia masih punya kesempatan mendapat keping medali emas melalui penampilan tunggal putri Gregoria Mariska yang akan menghadapi Han Yue (China). Adapun satu medali emas dan satu medali perak sudah pasti jadi milik Indonesia setelah terjadi final sesama Merah Putih pada nomor ganda campuran.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akan melawan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti pada partai keempat.
https://olahraga.kompas.com/read/2017/10/22/14291471/jauzaribka-harus-puas-jadi-runner-up-kejuaraan-dunia-junior