Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uji Coba Paralayang Jelang Asian Games

JAKARTA, Kompas.com - Kesempatan menguji kekuatan calon lawan di Asian Games XVIII Indonesia 2018, kembali diperoleh 18 pilot (sebutan bagi atlit olahraga dirgantara) anggota Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga dirgantara Paralayang.

Sebagai ujicoba lokasi dan perangkat lomba jelang AG ’18, mereka akan beradu ketangkasan dan ketahanan terbang lintas alam (XC/cross country) di Piala Asia II di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, 11-14 Agustus mendatang. Lokasi berketinggian 1450 meter di atas permukaan laut (Above Sea Level/ASL) itu, juga digunakan selama SEA Games 2011 dan Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang Antar Negara (WPAC) 2015.

Meski mencapai 174 pilot  dari 19 negara yang mendaftar, namun penyelenggara hanya menerima 100 peserta (22 putri) asal 12 negara; Australia, Cina, Cina Taipei, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Thailand dan Vietnam, mengingat terbatasnya luas lokasi lepas landas. Indonesia sebagai tuanrumah, mengirim pilot terbanyak, yakni 23 (7 putri). Disusul Nepal (15), Korea Selatan (14/3 putri) dan India (11/1 putri). Syarat sebuah cabang mengikuti Asian Games adalah didukung minimal 11 negara.

Kejuaraan yang khusus melombakan nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal/RTG) itu, diakui Federasi Aeronautika Internasional (FAI), induk olahraga dirgantara dunia sebagai kejuaraan Kategori 2. Artinya, perolehan nilai di kejuaraan tersebut dapat dihitung dalam penenttuan peringkat dunia. Agar hasil kejuaraan diakui FAI, minimal satu kali penerbangan (ronde/sortie) harus terlaksana. Sedangkan maksimal tiga ronde.
         
 “Kami akan memilih peserta berdasarkan prestasi internasional. Juga apakah setiap pilot sudah memiliki kartu peringkat Para Pro 4, yaitu syarat mengikuti kejuaraan internasional,” ujar Wahyu Yudha, Direktur Kejuaraan Piala Asia XC II 2017, yang juga Ketua Bidang Paralayang PGPI (Persatauan Gantolle dan Paralayang Indonesia). Kejuaraan yang kedua kalinya setelah di Are Guling, Lombok, Nusa Tenggara Barat tahun lalu itu, memperebutkan hadiah US$8250 (sekitar Rp. 105 juta) untuk Kelas Putri, Putra dan Beregu. Kelas Beregu adalah gabungan maksimal lima pilot, dengan minimal 4 pilot putri atau putra.
          
PGPI menjadikan ajang Piala Asia XC II sebagai ujicoba lokasi dan perangkat lomba cabang Paralayang AG ‘18. Juga untuk mengukur kemampuan 18 pilot (8 putri dan 10 putra) anggota Pelatnas.

Alumni timnas SEA Games 2011 yang memborong 10 dari 12 emas yang diperebutkan, seperti Thomas Widyananto, 40, peraih empat medali emas saat itu, dan Lis Andriana, 34, Juara Kelas Putri Seri PGAWC tiga tahun berturutan, 2012-2014  termasuk diantaranya. Tapi cedera lutut yang menimpa Lis, asal Kalimantan Timur, saat latihan jelang WPAC 2015, membuat penampilannya tak maksimal lagi. Awal Juni lalu ia dioperasi akibat putus ligamen lutut kanannya.


          
Nantinya akan dibentuk tim nasional sebanyak 12 pilot (5 putri dan 7 putra) untuk mengikuti Asian Games XVIII Indonesia 2018, 18 Agustus-2 September. Setelah Piala Asia XC II, para anggota Pelatnas paralayang akan membela daerah masing-masing dalam Kejuaraan Nasional Lintas Alam di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, 13-17 September. Lima hari setelahnya, mereka akan bergabung kembali mengikuti Seri IV PGAWC di Pegunungan Kobarid, Slovenia, Eropa Timur, 22-24 September.
           
PGAWC adalah kejuaraan perorangan dimana para pilot biasanya mengandalkan dana dan sponsor pribadi. Sebagai persiapan jelang AG ’18, Pelatnas dibiayai mengikuti seluruh empat seri PGAWC 2017 oleh  Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas), badan di bawah Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang khusus menangani atlit berpotensi. Hingga Seri III PGAWC, Rio Indrakusumah sementara menempati peringkat teratas.  Pilot putra Indonesia belum pernah menjadi juara dunia PGAWC. Dede Supratman menjuarai Kelas Umum WPAC 2015.

Pelatnas Paralayang Indonesia untuk Asian Games 2018:
Putri:
1.    Eka Nesti Wulansari (Jawa Tengah, 24 tahun)
2.    Ike Ayu Wulandari (Jawa Timur, 22)
3.    Rika Wijayanti (Jawa Timur, 23)
4.    Lis Andriana (Kalimantan Timur, 34)
5.    Ifa Kurniawati (Jawa Timur, 39)
6.    Dr. Milawati Sirin (Jawa Barat, 47)
7.    Diah Kristina Rahayu (Jawa Timur, 28)
8.    Nofrica Yanti (Sumatera Barat, 33)

Putra:
1.    Aris Afriansyah (Banten, 23)
2.    Hening Paradigma (Jawa Tengah, 31)
3.    Dr. Elisa Manueke (Jawa Tengah, 56)
4.    Ardi Kurniawan (Jawa Timur, 28)
5.    Thomas Widyananto (Jawa Tengah, 40)
6.    Roni Pratama (Jawa Timur, 21)
7.    Joni Efendi (Jawa Timur, 27)
8.    Jafro Megawanto (Jawa Timur, 21)
9.    Reza Christiyanto, S.Pi (Jawa Timur, 33)
10.    Indra Lesmana (DKI Jaya, 22)  


https://olahraga.kompas.com/read/2017/08/10/21215121/uji-coba-paralayang-jelang-asian-games-

Terkini Lainnya

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke