Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perubahan Menyenangkan Roger Federer

LONDON, Kompas.com - Pada usia 35, petenis Swiss Roger Federer telah menunjukkan perubahan karakter, dari petenis muda yang temperamental menjadi petenis yang menjadi panutan buat generasi penerusnya.

Roger Federer baru saja meraih gelar juara tunggal putra Wimbledon, Minggu (16/07/2017). Ini merupakan gelar juara kedelapan di Wimbledon sekaligus gelar juara ke-19 dalam turnamen grand slam sepanjang kariernya.

Sejak meraih gelar juara turnamen grand slam-nya yang pertama di Wimbledon pada 2003 lalu, Federer mengulang lagi keberhasilannya untuk kali kedelapan dengan mengalahkan Marin Cilic di final.

"(Tahun) 2003 rasanya sudah lama sekali. Semua berbeda dengan rambut dikuncir, janggut dan hal-hal lainnya.  Saat ini semua berbeda," kata Federer saat memastikan lolos ke final dengan mengalahkan Tomas Berdych di semifinal.

Banyak hal memang telah berubah dalam kurun 14 tahun itu, saat ia mengalahkan Mark Philippoussis di final. Federer merupakan petenis kaya dengan pengumpulan uang hadiah mencapai 100 juta dolar AS dengan 93 gelar juara.

Di luar lapangan, di usia 35, Federer menjadi laki-laki sempurna dengan sepasang anak kembar dari istrinya, Mirka. Pasangan ini memiliki si kembar Myla Rose dan Charlene Riva serta kembar lainnya, Leo dan Lenny.

Sebagai pemain yang telah matang, Federer selalu menertawakan masa awalnya sebagai petenis. "Saat itu saya selalu kesulitan mengendalikan sikap di lapangan," kata Federer.

Putra dari Robert Federer dan Lynette, Roger lahir di Basel, Swiss pada 8 Agustus 1981. Ia mulai bermain tenis pada usia 8 dan meraih gelar juara ATP untuk kali pertama pada 2001.

Di Wimbledon tahun itu, ia membuat kejuatan dengan mengalahkan legenda AS, Pete Sampras. Namun tahun berikutnya, Federer justru tersingkir di babak pertama.

Pada tahun itu pula, Federer memutuskan hal yang besar setelah mengalami tragedi dengan kehilangan pelatih dan sahabatnya, Peter carter yang meninggal dunia karena kecelakaan mobil di Afrika Selatan.

Federer kemudian memutuskan untuk memilih sendiri gaya bermain dan justru mulai menuai sukses. Ia menjuarai Wimbledon pada 2003, Australia Terbuka pada 2004 dan untuk kali pertama menempati peringkat satu dunia yang disandangnya selama 302 pekan.

Saat ini, Federer delapan kali menjuarai Wimbledon, lima kali juara di Australia, lima AS Terbuka serta satu gelar juara Perancis Terbuka. Ia juga memenangi 26 gelar turnamen masters, juara Olimpidade 2008 bersama Stan Wawrinka serta membawa Swiss untuk kali pertama meraih Piala Davis pada 2014.

Belakangan muncul nama-nama pesaingnya seperti Rafael Nadal dan Novak Djokovic yang sempat membuat deret kemenangan Federer mandek. Federer kalah dalam 9 partai final turnamen grand slam di tangan Nadal dan Djokovic.

Jelang usia ke-36, Federer selalu mendapat pertanyaan soal kapan saatnya ia gantung raket? "Saya selalu berbicara dengan istri tentang keluarga, anak-anak. Apakah semua bahagia ikut tur selama enam atau tujuh pekan?"

"Sampai saat ini, tampaknya tak ada masalah dan bagi saya ini indah sekali..."

https://olahraga.kompas.com/read/2017/07/16/23453861/-perubahan-menyenangkan-roger-federer

Terkini Lainnya

Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

Liga Spanyol
Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

Liga Italia
Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

Sports
Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Internasional
Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

Link Live Streaming Persib Vs Bali United, Kickoff 19.00 WIB

Liga Indonesia
Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Internasional
PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

Sports
Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Sports
Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Liga Indonesia
Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Liga Italia
Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Liga Champions
Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Internasional
Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke