Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persamaan Rossi dan Lorenzo Kala Berseragam Ducati

Kompas.com - 07/05/2017, 22:50 WIB

JEREZ, KOMPAS.com - Pebalap Ducati Team, Jorge Lorenzo, memutus rentetan hasil buruk pada tiga balapan pertama MotoGP 2017. Dia naik podium setelah finis di urutan ketiga pada balapan GP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (7/5/2017).

"Hadiah ulang tahun terbaik! Saya tidak akan mendapatkan hadiah yang lebih baik untuk merayakan ulang tahun ke-30. Rasanya lebih dari memenangi balapan," kata Lorenzo dalam konferensi pers setelah balapan.

"Rasanya lebih dari memenangi balapan dengan motor Yamaha karena semua tahu sulitnya menjadi kompetitif di lintasan dengan motor spesial yang kami miliki di Ducati sekarang," kata pebalap yang berulang tahun pada 5 Mei tersebut.


Hasil finis di urutan ketiga pada seri keempat yang didapat Lorenzo ini menyamai raihan Valentino Rossi pada musim pertamanya di Ducati (2011).

Ketika itu, seri keempat berlangsung di Sirkuit Le Mans, Perancis. Balapan dimenangi Casey Stoner (Australia) yang membalap untuk tim Repsol Honda Team. Rekan satu tim Stoner, Andrea Dovizioso, finis di urutan kedua.

Seperti Lorenzo, Rossi juga mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan Desmosedici GP. Namun, dia masih masih bisa menjalani tiga seri pertama dengan lebih baik dibanding Lorenzo.

Pada seri pertama MotoGP 2011 di Qatar, Rossi finis di urutan ketujuh. Pada dua balapan berikutnya, di Spanyol dan Portugal, pebalap Italia tersebut selalu finis di urutan kelima.

Sementara itu, Lorenzo membuka musim ini dengan finis di urutan ke-11 pada seri pertama di Qatar. Dia lalu gagal finis karena terjatuh di tikungan 1 lap pembuka GP Argentina. Dua pekan lalu, dia finis di urutan ke-9 pada GP Americas.


Rossi berusia 32 tahun ketika memutuskan untuk mencoba peruntungan bersama pabrikan Italia tersebut.

Dia pindah tepat setelah Lorenzo meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas premier bersama Yamaha pada 2010.

Pemilik sembilan gelar juara dunia di semua kelas tersebut bertahan selama dua musim sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Yamaha pada 2013.

Tahun lalu, Lorenzo akhirnya memutuskan meninggalkan Yamaha yang sudah dibelanya selama sembilan tahun.

Hubungan yang tak lagi kondusif dengan Rossi ditengarai jadi salah satu pertimbangan utama perginya Lorenzo. Perseteruan keduanya memuncak pada akhir 2015 dan berlanjut pada musim berikutnya

Sepanjang sejarah keikutsertaan di grand prix, Ducati baru sekali menjadi jaura dunia (tim dan pebalap) yakni pada 2007, ketika masih diperkuat Stoner.

Tahun lalu, Ducati akhirnya meraih kemenangan sejak Stoner finis di urutan pertama pada GP Australia 2010.

Andrea Iannone (Italia) yang pertama memberikan kemenangan untuk Ducati saat balapan GP Austria. Dovizioso lalu menambahnya setelah finis di urutan pertama pada balapan GP Malaysia.


Sepanjang dua tahun berseragam Ducati, Rossi tidak pernah meraih kemenangan. Bisakah Lorenzo mendapatkan kemenangan bersama Ducati?

Masih ada banyak balapan yang akan dijalani Lorenzo bersama Ducati, jadi kita nantikan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com