RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Sebuah bus yang membawa para jurnalis peliput Olimpiade Rio 2016 mendapat serangan pada Selasa (9/8/2016) malam waktu setempat. Serangan tersebut merusak dua kaca jendela bus dan melukai dua jurnalis.
Belum diketahui motif serangan ini, tetapi Yahoo Sports melaporkan tidak ada kerugian materi maupun korban jiwa akibat insiden tersebut.
"Saya mendengar dua tembakan. Saya tidak akan menyebut diri sebagai ahli senjata api, tetapi saya tahu seperti apa suara tembakan. Anda harus memberi saya ahli senjata api dari FBI untuk memberi satu bantahan bahwa itu bukan suara tembakan," kata jurnalis Hoopfeed.com, Lee Michaelson, yang juga merupakan pensiunan kapten Air Force dan pemilik senjata api.
Berdasarkan pernyataan dari panitia penyelenggara (panpel) Olimpiade Rio, insiden ini terjadi setelah bus meninggalkan Youth Arena di Deodoro pada pukul 19.30. Bus tersebut dilaporkan akan menuju Olympic Park.
Namun, panpel Olimpiade Rio tidak mengonfirmasi bahwa penyebab kerusakan pada kaca jendela bus ialah dari tembakan senjata api atau batu.
Sementara itu, supir bus mengatakan kepada panpel bahwa dia semula menduga suara tersebut datang dari jatuhnya alat fotografi salah satu jurnalis, tetapi dia kemudian menyadari sesuatu buruk terjadi saat melihat para penumpang menunduk ke lantai bus.
Jurnalis Kompas.com yang meliput di Brasil, Pipit Puspita Rini, juga mendapatkan informasi terkait insiden penembakan ini.
"Bus antarjemput itu untuk wartawan yang meliput bola basket dan hoki," kata dia
Hingga hari keempat, penyelenggaraan Olimpiade Rio 2016 masih terus mendapat gangguan aksi kriminal.
Sebelumnya, atlet judo Belgia, Dirk van Tichelt, yang memenangi medali perunggu pada kelas 73 kg, diserang perampok di Pantai Copacabana. Van Tichelt mendapat luka memar pada mata kirinya dan kehilangan sebuah telepon genggam.
Insiden perampokan juga menimpa dua pelatih dayung Australia saat tengah berada di Pantai Ipanema. (Diya Farida Purnawangsuni)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.