JAKARTA, Kompas.com - Menpora Imam Nahrawi meminta kalangan renang untuk lebih memperbaiki lagi sistem kompetisi mau pun peningkatan prestasi untuk bersaing di tingkat internasional.
Hal ini diungkap oleh Menpora Imam Nahrawi saat membuka kejuaraan renang Antar Perkumpulan se Indonesia (KRAPSI) ke XXXVII di kolam renang Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/12/2015).
Menpora yang datang usai pembukaann oleh Deputi Menpora Djoko Pekik, mengaku berharap banyak pada atlet-atlet renang saat mewakili Indonesia, terutama di multi event.
"Renang diharap menjadi lumbung medali buat kontingen Indonesia dalam multi event di luar negeri," katanya. "Unuk itu saya harap para atet mau pun pembina menyadari benar hal ini."
Menpora mengharap para pembina olahraga renang mengetahui perkembangan olahraga ini baik dari segi teknik mau pun peraturan. "Tetapi di atas semua itu, tentunya yang penting adalah bermain sesuai peraturan dan kejujuran. Jadi kita tidak akan kaget bila bertanding di luar negeri," kata Menpora.
Kejuaraan renang baik ditingkat daerah mau pun nasional memang kerap ditandai dengan adanya hasil kontroversial yang menimbulkan protes. Hal seperti inilah yang menurut Menpora harus dihindari.
Acara tradisi tahunan ini akan berlangsung antara 27-30 Desember 2015. Tahun ini KRAPSI diikuti oleh 1070 atlet renang dari 170 perkumpulan renang seluruh Indonesia.
Menurut ketua panitia, Indra Uno, mulai tahun ini KRAPSI akan memperebutkan Piala Presiden buat perkumpulan renang yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak dan menjadi juara umum.
"Penggunaan istilah Piala Presiden tentunya akan menaikkan gengsi kejuaraan ini. Setidaknya penggunaan istilah Presiden ini mempermudah kami dalam mendapatkan sponsor," kata Indra lagi.
Acara kejuaraan tahunan ini mendapat beberapa sponsor seperti CIMB Niaga dan Yupi selain sponsor tradisional seperti produsen peralatan renang seperti Arena.
"Untuk tahun-tahun depan mungkin harus lebih ditentukan lebih awal sebagai kota penyelenggara KRAPSI. Atau bulan penyelanggaraannya yang diubah," kata Indra lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.