Para Pejabat Diharap "Thinking Out of the Box"

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk lebih mendinamiskan kinerja kementeriannya, Menpora Imam Nahrawi, Senin (21/12/2015), menggelar debat terbuka untuk kandidat pejabat eselon I di lingkungan Kemenpora RI yang diikuti puluhan pejabat internal ataupun eksternal.

Untuk mencari pejabat yang berkualitas, Menpora mendatangkan panelis-panelis ternama, antara lain Direktur CSIS Philip Vermonte, peneliti kebudayaan LIPI Jaleswari Pramodhawardhani, motivator dan penulis Rene Suhardono, Peneliti LP3ES Adnan Anwar, dan mantan Direktur Penindakan KPK, Eko Tjiptadi.

"Saya ingin memulai tradisi baru, memilih pejabat harus terbuka, tidak boleh lagi sembunyi-sembunyi, diam-diam, bisik-bisik. Publik harus tahu dan ikut mengawal," ujar Menpora.

Jabatan eselon I yang dilelang kali ini meliputi deputi pemberdayaan pemuda, deputi pembudayaan olahraga, deputi prestasi olahraga, dan empat anggota staf ahli menteri.

Menpora berharap, dengan lelang terbuka dan debat kandidat ini, Kemenpora mendapatkan pejabat-pejabat yang kapabel, kredibel, serta mampu menerjemahkan visi dan misi revolusi mental Jokowi di bidang pemuda dan olahraga.

"Tantangan kita ke depan, kepemudaan dan keolahragan kita semakin berat. Kita butuh pejabat-pejabat yang inovatif dan mampu berpikir out of the box," ujarnya.

Kebutuhan tersebut juga disampaikan oleh salah satu anggota tim panelis, Rene Suhardono. Menurut dia, dari pemaparan yang disampaikan oleh para kandidat deputi bidang pemberdayaan pemuda, ia belum menemukan "feel kepemudaan" yang kuat dari para kandidat.

"Pemaparan bapak ibu sangat normatif. Saya belum menemukan "feel"-nya. Bayangkan, saya ini pemuda di Merauke, saya ingin menjadi pemuda yang berdaya, tetapi fasilitas minim, akses terbatas, apa yang akan Anda lakukan?" tanya Rene.

Sekretaris Kemenpora, Alfitra Salamm, menjelaskan, proses seleksi pejabat baru di Kemenpora diharapkan sudah selesai pada akhir bulan ini karena per Januari 2016 nanti Kemenpora sudah menerapkan struktur baru.

"Kami ingin, dengan struktur baru dan pejabat baru, kantor ini bisa bergerak lebih cepat dalam menjawab tuntutan kepemudaan dan keolahragaan, apalagi 2018 kita akan jadi tuan rumah Asian Games," ujar Alfitra.