Ihsan yang sudah unggul 16-10 di gim pertama, terpaksa kehilangan gim tersebut saat bermain di bawah tekanan lawan. Ihsan mengaku tidak dapat mengeluarkan serangan-serangan yang selama ini menjadi andalannya.
"Saya hanya bermain defense saja, tidak dapat menyerang. Lawan saya yang posturnya tinggi, serangannya tajam sekali. Padahal saya sudah unggul, tetapi saya terus di bawah tekanan," ujar Ihsan soal gim pertama.
"Pada gim kedua saya melihat ada kesempatan dan saya berpikir, saya punya peluang ke semifinal. Saya juga merasa lebih unggul dari segi stamina. Di gim ketiga dia terlihat sudah habis dan saya sudah tahu harus menerapkan permainan seperti apa," tambahnya.
Kemenangan di gim kedua memang tampaknya menyuntikkan semangat dalam diri Ihsan. Unggul jauh hingga 11-3 di interval gim ketiga, Ihsan semakin tak terkejar. Prannoy pun terlihat putus asa dan melakukan unforced errors, serangan-serangan yang menjadi andalannya di game pertama, kini dapat dikembalikan dengan baik oleh Ihsan. Gim penentuan pun akhirnya direbut Ihsan dengan skor meyakinkan, 21-11.
Ihsan masih menunggu lawannya di babak semifinal yaitu pemenang antara Seo Seung Jae dari Korea, atau unggulan kedua dari Tiongkok, Tian Houwei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.