Lee Chong Wei kini tengah menantikan keputusan atas nasibnya yang terancam hukuman larangan bertanding selama dua tahun akibat terbukti positif mengonsumsi obat terlarang jenis dexamethasone dalam kejuaraan dunia di Kopenhagen, Agustus lalu.
Nasibnya akan ditentukan dalam sidang dengar pendapat di Amsterdam pada 11 April mendatang. Kalau dijatuhi hukuman dua tahun, Chong Wei harus melupakan impiannya bermain di Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, pada pertengahan 2016 mendatang.
Sementara itu, walaupun dinyatakan tak bersalah pada 11 April, Chong Wei tetap sulit untuk tampil dalam kejuaraan dunia yang akan diadakan di Indonesia, 10-16 Agustus mendatang.
Pihak Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 1 Mei akan mengeluarkan keputusan yang menyebut mereka yang berhak tampil di kejuaraan dunia adalah pemain dengan peringkat 30 besar dunia.
Saat ini, Chong Wei, yang pernah menempati peringkat satu dunia, menempati peringkat 8 dunia. Bila dalam kondisi tidak bertanding, pada 30 April mendatang, posisinya pasti sudah di luar 40 besar BWF.
Ia memang akan kehilangan banyak poin karena sebagai juara bertahan ia tidak dapat mempertahankan gelarnya di turnamen India Terbuka pekan ini serta Malaysia Terbuka pekan depan.
Peraturan BWF menyebut satu negara berhak mengirim empat pemain bila semuanya berada di peringkat 8 besar dunia atau maksimum tiga pemain bila berada di peringkat 24 besar.
Namun, tetap ada peluang buat Chong Wei, apabila dinyatakan bersih, untuk dapat tampil di kejuaraan dunia. Pada 2013, BWF mengeluarkan fasilitas wild card untuk pemain Tiongkok, Lin Dan, meski ia tak pernah bertanding sejak meraih medali emas Olimpiade 2012. Lin Dan kemudian keluar sebagai juara dunia dengan mengalahkan Lee Chong Wei di babak final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.