Jika Coric bermain seperti saat mengalahkan Andy Murray 6-1, 6-3 di perempat final, Kamis (26/2/2015), berarti Federer harus siap menjalani pertandingan berat. Federer akan menyadari bahwa lawannya bisa mengingatkan bagaimana dia bermain ketika masih muda dulu.
Januari lalu, setelah hasil bagus di Chennai, petenis Kroasia tersebut berkata, "Ketika saya dalam permainan terbaik, saya lebih seperti (Novak) Djokovic. Ketika tidak, saya lebih seperti Murray."
Coric sudah membuat Murray mengalami salah satu kekalahan paling menyakitkan dalam kariernya. Sebelumnya, Coric juga pernah mengalahkan Rafael Nadal pada perempat final Swiss Terbuka, November tahun lalu.
"Saya rasa permainan saya cukup mirip dengan Djokovic. Pergerakan saya bagus, tidak terlalu banyak kehilangan bola. Saya seorang pejuang dan backhand adalah pukulan terbaik saya. Saat ini, saya yang terbaik di generasi saya," lanjut Coric.
Djokovic pun mengakui bahwa Coric adalah pemain terbaik dunia, di usianya. "Dia jelas salah satu pemain paling berbakat di dunia, saat ini," kata Djokovic.
"Sejak (mengalahkan Nadal), kalian bisa melihat bahwa dia sudah dewasa. Dia merasa nyaman melawan pemain-pemain papan atas. Saya banyak berlatih dengan dia dalam dua-tiga bulan ini. Saya mencoba membantu dia karena saya seperti melihat diri sendiri di dia. Saya tidak pernah merasa seperti itu ketika bermain dengan pemain lain. Rasanya seperti melawan diri sendiri," papar Djokovic.
Jika Coric mampu mengalahkan Federer, sementara Djokovic berhasil menundukkan sang lawan di semifinal, Tomas Berdych, keduanya akan saling berhadapan di final Dubai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.