PRETORIA, Kompas.com - Pelari difabel Afrika Selatan, Oscar Pistorius sedang memesan enam senjata api baru saat ia menembak kekasihnya, Reeva Steenkamp tahun lalu.
Ia memesan tiga shotgun, 2 revolver serta satu senjata laras panjang menjelang peristiwa penembakan pada Hari Valentine tahun lalu. Jumlah ini melebihi yang diijinkan oleh hukum Afrika Selatan.
"Transaksi telah dibatalkan sebulan setelah kejadian," kata ahli senjata Afrika Selatan, Sean Rens dalam kesaksian di pengadilan, Senin (17/03/2014). Hukum Afsel hanya mengijinkan pemilikan senjata api maksimal empat buah.
Rens mengakui Pistorius memang tergila-gila pada senjata api. Ia menyebut, Pistorius pernah mengaku membawa senjata api untuk memeriksa suara mencurigakan di rumahnya. Ternyata hanya suara mesin cuci.
"Ia bersiaga dengan apa yang kami sebut 'code red' atau 'combat mode' artinya dengan pistol siap ditembakkan saat memeriksa rumahnya," lanjut Rens.
Rens dikenalkan temannya dengan Pistorius pada 2012. Saat itu Pistorius memiliki pistol jenis 9 mm dan keduanya kemudian berlatih bersama di arena latihan menembak sekitar 10 kali.
Rens juga bersaksi, Pistorius pernah berkata hanya menembak jika jiwanya terancam. "Dia tidak akan menemabk pencuri televisi di rumahnya selama jiwanya tak terancam," kata Rens.
Sebelumnya, Pistorius selalu mengatakan ia menembak Steenkamp dari balik pintu yang terkunci karena menyangka rumahnya dimasuki seorang pencuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.