Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kegagalan SEA Games, KONI-KOI Diminta Bersatu

Kompas.com - 23/12/2013, 20:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menpora Roy Suryo menjadwalkan, pada awal tahun 2014 akan ada forum pertemuan antara pemerintah, KOI, dan KONI untuk membahas penyatuan kembali dua lembaga olahraga tersebut, menyusul terpuruknya Indonesia di SEA Games 2013 Myanmar.

"Januari tahun depan kami akan duduk bersama mencari solusi terbaik seperti yang diinginkan masyarakat untuk kembali menyatukan KOI dan KONI," kata Menpora kepada wartawan di gedung Kemenpora, Jakarta, Senin.

Menpora mengatakan bahwa sebelum SEA Games Myanmar, dirinya sudah melihat tidak adanya harmonisasi di antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

"Bagaimana mungkin ada dua bagian dalam satu unit keolahragaan, yang mengurus pembinaan dan pengiriman atlet, dan berdiri sendiri-sendiri," katanya. "Makanya, saya sangat setuju kalau dua badan itu disatukan lagi," tambahnya.

Berkaitan dengan keterpurukan prestasi Indonesia di SEA Games Myanmar, yang hanya meraih 65 medali emas, dari target 120 medali dan hanya berada di posisi empat di bawah Thailand, Myanmar, dan Vietnam, dalam perolehan medali, Roy Suryo secara tegas menyatakan bertanggung jawab atas kegagalan itu.

"Saya sebagai Menpora menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap kondisi ini," katanya.

Menpora berharap agar masyarakat tidak menyalahkan atlet atas kegagalan Indonesia meraih target juara umum dan perolehan medali itu. "Atlet telah berjuang maksimal sesuai dengan kemampuan mereka, jangan salahkan atlet," tambahnya.

Pada SEA Games 2013 Myanmar, Indonesia menargetkan mempertahankan juara umum dan meraih 120 medali emas.

Menyinggung tentang evaluasi hasil perolehan medali Indonesia di Myanmar, Roy Suryo mengatakan ada perhitungan persentasenya.

Menurut dia, 13,8 persen Indonesia mengalami sukses, yaitu meraih emas melebihi target, seperti dari cabang catur dan bulu tangkis.

Sementara 44,4 persen meraih hasil normatif, yaitu sesuai target atau kurang dari target tapi mampu meraih emas, ini ada 16 cabang.

Namun, keterpurukan Indonesia dipertajam dengan gagalnya 15 cabang meraih medali emas, bahkan di situ termasuk beberapa cabang yang sama sekali tidak mampu meraih medali, seperti taekwondo dan judo.

Namun, Menpora, yang sempat berkunjung ke tempat berlangsungnya SEA Games 2013, kota Naypyidaw, Myanmar, cukup mengeluhkan tentang hasil penilaian wasit di beberapa cabang tidak terukur.

"Tuan rumah Myanmar yang berambisi menjadi juara umum tentu akan melakukan segalanya untuk bisa menang," katanya. "Yang saya sempat lihat sepak takraw, atlet Indonesia tidak diberi kesempatan pemanasan, tapi langsung disuruh turun bertanding sesampainya di lapangan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com