Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Besi, Persaingan Kian Ketat

Kompas.com - 17/12/2013, 11:02 WIB
YANGON, KOMPAS.com - Tim angkat besi Indonesia mengakhiri perjuangan di Yangon, Myanmar, dengan membawa pulang 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Seperti dua tahun lalu, kekuatan angkat besi Indonesia berada di bawah Thailand.

Digelar di Yangon, 13-16 Desember, cabang angkat besi kali ini melombakan 11 nomor dari jumlah normal 15 nomor. Dari 11 nomor itu, sebagian besar di antaranya kelas-kelas bawah yang menjadi kekuatan tiga negara, yaitu Indonesia, Vietnam, dan Thailand.

Tak pelak, persaingan di Stadion Theinphyu, Yangon, berlangsung seru. Hanya saja, harus diakui, Thailand menjadi tim yang paling sulit ditembus karena mereka memiliki kekuatan merata untuk kelas bawah dan atas.

Kubu Indonesia diperkuat tujuh lifter putra dan enam lifter putri. Tim pelatih akhirnya memutuskan menurunkan empat lifter putri di empat kelas dan lima lifter putra di lima kelas. Meski ada 11 kelas yang dipentaskan, Myanmar memberlakukan kuota. Tidak semua negara boleh ikut di enam kelas putra dan lima kelas putri.

Melihat peta kekuatan, tim pelatih memilih mengikuti kelas 48 kg, 53 kg, 58 kg, dan 63 kg putri. Di putra, mereka memiliki kelas 56 kg, 62 kg, 69 kg, 77 kg, dan 85 kg. Di kategori putri, Indonesia tidak menurunkan lifter di kelas 69 kg. Adapun di putra, Indonesia melewatkan nomor 94 kg. Kedua kelas itu dilewatkan karena peluang meraih medali jauh lebih berat dibandingkan nomor lain.

Taktik itu berhasil. Para lifter Indonesia meraih medali di kelas-kelas bawah. Jadi Setiadi mempertahankan perak kelas 56 kg di tengah kepungan lifter hebat Asia Tenggara, salah satunya lifter peringkat ketiga dunia Tuan Thoch Kim (Vietnam). Sementara Eko Yuli Irawan tampil cemerlang dengan merebut emas kelas 62 kg. Eko bahkan memecahkan rekor SEA Games atas namanya.

Di SEA Games 2011, Eko mengangkat total 302 kg dengan angkatan snatch seberat 136 kg dan clean and jerk 166 kg. Di Myanmar, Eko mengangkat total 304 kg (137 kg snatch dan 167 kg clean and jerk). "Semua angkatan pecah," ujar manajer tim nasional angkat besi Dirdja Wihardja dari Yangon, Senin (16/12).

Selain Eko, Sri Wahyuni yang merebut emas 48 kg juga memecahkan rekor yunior nasional. Di Kejurnas Angkat Besi Yunior-Senior 2013, Agustus silam, Yuni mengangkat total 186 kg (snatch 80 kg dan clean and jerk 106 kg).

"Di Myanmar, Yuni mengangkat 118 kg dengan snatch 82 kg, clean and jerk 106 kg. Yuni memecahkan rekor snatch atas namanya sendiri," ujar Dirdja.

Deni yang turun di kelas 69 kg putra juga memecahkan rekor SEA Games. Merebut emas kelas 69 kg, Deni mengangkat snatch 148 kg dan clean and jerk 176 kg. Angkatan snatch itu memecahkan rekor yang dibuat Triyatno (Indonesia) dalam SEA Games 2011 seberat 147 kg.

Dengan total 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu, kekuatan Indonesia masih di bawah Thailand. "Kita memang kalah. Namun, Indonesia masih menjadi lawan terberat di kelas bawah buat tim 'Negeri Gajah Putih', baik di Asia Tenggara maupun dunia," ujar Dirdja.

Pencapaian tiga emas itu dinilai berhasil di tengah keterbatasan dukungan dan persiapan yang tertatih-tatih. "Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Vietnam tampil dengan kekuatan penuh. Mereka melakukan persiapan dengan baik setahun terakhir. Wajar jika persaingan ketat," lanjutnya.

Dirdja juga menilai, Myanmar yang semula tidak diperhitungkan kini muncul, bahkan meningkat pesat dengan merebut satu emas. Tim "Merah Putih" pun harus terus mempertajam kemampuan. (HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Badminton
Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com