CLS Knights langsung tancap gas sejak tip-off. Tim polesan Kim Dong-won ini sempat memimpin hingga 10 poin, sebelum SM mengejar lewat beberapa kali tembakan Amin Prihantono hingga skor imbang 19-19. Tembakan tiga angka Tony Agus menjadi penyelamat CLS yang akhirnya menutup kuarter ini dengan 22-19.
Tembakan dua poin Tony membuka jalannya pertandingan di kuarter dua. Setelah beradu kecepatan dan kemampuan, CLS dapat memperlebar selisih poin dan mengakhiri kuarter dua, 42-36.
Dengan kerja sama yang baik, SM memangkas selisih poin di kuarter tiga. Tembakan-tembakan Arki Dikania Wisnu membawa SM berbalik memimpin 50-49. Namun, CLS bangkit dengan cepat dan menyamakan skor 60-60, pada sisa dua menit. Pada akhir kuarter ini, CLS hanya unggul tipis 64-62.
SM kembali memimpin dengan selisih tiga angka pada satu menit terakhir pertandingan. Tapi tembakan tiga poin kapten CLS, Dwi Haryoko, menyamakan kedudukan menjadi 77-77.
Point guard CLS, Dimaz Muharri menjadi penentu kemenangan CLS. Di sisa 15 detik, Dimaz mencuri bola dari Erick Sebayang dan menyelesaikannya dengan lay up yang mengubah skor menjadi 79-77 untuk kemenangan CLS.
"Kunci penting permainan kami malam ini adalah konsistensi defense. Sejak awal, saya menginstruksikan pemain untuk selalu bertahan. Untuk menyerang, mereka harus fast break," ungkap Andre Yuwadi, asisten pelatih CLS.