Menurut promotor Bali Beach Run 2013, Hendra Lapusa, konsep utama kegiatan ini adalah menggabungkan olahraga dengan rekreasi budaya. Peserta tak hanya mendapatkan manfaat dari olahraga itu sendiri, tetapi juga dapat menikmati keindahan Pantai Kuta.
"Semua orang tahu Bali itu tujuan rekreasi, maka kita mengemasnya tak hanya untuk olahraga, tetapi juga rekreasi," kata Hendra di Beach Walk Hypnotize Cafe, Sabtu (23/11/2013). Hendra menambahkan, ada dua jenis jalur yang dapat diikuti para peserta dalam kegiatan ini, yakni 5 dan 10 kilometer. Tiap-tiap jalur memiliki karakteristik rekreasi yang berbeda.
Untuk jalur 10 kilometer, para pelari akan melalui jalur Pantai Kuta menuju Peti Tengget. Kemudian, para pelari akan melalui kawasan perkampungan Bali sebelum akhirnya akan finis kembali ke Pantai Kuta.
"Untuk jalur 5 kilometer, pelari akan lari dari pantai melewati prominate, jalan setapak, lalu kembali lagi ke pantai," tambah Hendra. Selain itu, di sepanjang perjalanan, pelari akan dihibur dengan gamelan dan berbagai macam kesenian Bali lainnya.
Presiden Direktur Air Asia Indonesia Dharmadi mengatakan, lari merupakan olahraga yang saat ini tengah digandrungi masyarakat. Tak sedikit masyarakat di kota besar yang menjadikan lari sebagai gaya hidup mereka.
Dharmadi juga menegaskan, perusahaannya memang selalu mendukung setiap event olahraga yang diselenggarakan, sesuai dengan filosofi yang dianut Air Asia, yakni kegembiraan, sportivitas, dan kebersamaan. Namun, dia tak ingin menyelenggarakan event olahraga yang biasa. Menurut Dharmadi, inovasi baru terhadap sebuah event olahraga adalah keharusan.
"Biasanya kan event ini (lari) itu di jalan. Kita ingin ada yang beda. Kebetulan, Bali bersinggungan baik dengan pantai, maka kita selenggarakan event lari di pantai," katanya. Ia berharap, Bali Beach Run ini akan menjadi agenda tahunan yang dapat diselenggarakan dan didukung oleh berbagai pihak, dan makin banyak peserta yang terlibat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.