"Saya baru sebulan (melatih), belum tahu peta kekuatan lawan-lawan CLS. Sekarang masih tahap adaptasi, masih perlu waktu," kata Kim di Gelanggang Olahraga Kertajaya, Surabaya, Sabtu (7/9/2013).
Salah satu pemain CLS, Dimaz Muharri, juga menyatakan hal yang sama. "Kami memang masih menyesuaikan diri dengan cara melatih coach Kim. Menurut saya, pemain yang harus menyesuaikan dengan pelatih, bukan sebaliknya," kata Dimaz.
Dengan kondisi seperti ini, pelatih tidak memaksakan target tinggi untuk CLS pada pertandingan pramusim NBL yang akan berlangsung 21-29 September, di Surabaya.
"Kami fokus latihan untuk in-season. Tapi, untuk pre-season kami tetap akan menunjukkan performa tidak mengecewakan untuk warga Surabaya," kata asisten pelatih CLS Knights, Andre Yuwadi.
Kekuatan CLS berubah ketika salah satu pemain andalan mereka, Rachmad Febri Utomo, berangkat ke Jakarta untuk bermain di pelatnas. Namun, hal tersebut tak menjadi hambatan bagi CLS untuk tetap menargetkan juara pada NBL musim ini.
"Absennya Febri memang memberikan pengaruh, tapi bisa kami atasi. Dua tahun lalu kami juga mengalami hal yang sama ketika Dwi (Dwi Haryoko), Sandy (Sandy Febiansyakh) dan Febri masuk pelatnas. Tapi kami tetap bisa bermain bagus," terang Andre.
CLS berharap, hadirnya pelatih baru dapat memberikan angin segar untuk mereka. Ini adalah kali ketiga CLS mengganti pelatih mereka sejak tiga musim terakhir.
"Kami mengganti pelatih dari Filipina (Eduard Santos Vergeire) karena kami anggap kurang memuaskan, bukan karena CLS gagal jadi juara musim kemarin," tandas General Manager CLS Knights, Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.