Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hackett Bantah Kehilangan Emas karena Obat Tidur

Kompas.com - 22/07/2012, 01:55 WIB
Tabita Diela

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Perenang Australia yang telah pensiun, Grant Hackett, membantah pernyataan mantan pelatihnya bahwa obat tidur yang kini dilarang oleh Komite Olimpiade Australia membuatnya kehilangan medali emas dari nomor 1.500 meter gaya bebas di Olimpiade Beijing 2008.

Mantan pelatih Hackett, Denis Cotterell, mengatakan kepada media lokal awal bulan ini bahwa ia menyalahkan penggunaan Stilnox, sebuah merk obat zolpidem, obat untuk perenang yang "kekurangan kejernihan" di final Olimpiade Beijing.

Hackett dijagokan akan menjadi perenang pertama yang memenangkan tiga medali emas Olimpiade, tapi ia justru berakhir dengan perak.

Cotterell melatih Hackett secara berturut-turut ketika memenangkan medali emas pada Olimpiade Sydney 2000 dan Athena empat tahun kemudian, sebelum akhirnya mereka berpisah di 2007.

"Dalam 12 tahun mengikuti perlombaan 1.500 meter gaya bebas di Olipiade, kejuaraan dunia, dan pertandingan Commonwealth, saya dua kali kalah, dan itulah salah satunya," kata Hackett pada stasiun radio lokal, Triple M.

"Saya pikir, itu hanya sampah. Orang yang harus disalahkan adalah orang yang memiliki strategi yang buruk, itulah saya. Apa saya tertidur? Apa saya masih dipengaruhi Stilnox? Ini semua hanya sampah."

Komentar Cotterell telah dipublikasihan beberapa hari setelah Hackett memberitahu kantor berita bahwa ia mengalami ketergantungan pada Stilnox setelah diberikan obat tersebut selama kariernya, dan menggambarkan obat tersebut dengan kata "jahat".

Masukan Hackett yang meminta Australian Olympic Committee (AOC) melarang semua atlet pada Olimpiade London mengambil obat penenang yang kuat, tidak disetujui oleh para atlet Olimpiade dan mantan atlet Olimpiade.

Russell Mark, peraih emas untuk nomor double-trap pada Olimpiade Atlanta 1996 dan akan bersaing di Olimpiade keenamnya di London, mengatakan larangan itu akan merugikan kinerja atlet dan akan mempertaruhkan medali milik Australia.

Bos AOC, John Coates, mengatakan bahwa atlet harus menggunakan teknik relaksasi, dan temazepam yang memiliki lebih sedikit efek samping, jika mereka mengalami kesulitan untuk tidur. Dia menambahkan, larangan tersebut akan diawasi dengan ketat dan ada sanksi tertentu hingga dapat dikeluarkan dari tim.

Reputasi Hackett telah mengalami pukulan keras dalam beberapa bulan terakhir, setelah perceraian dari istri dan pengakuan bahwa ia menghancurkan apartemen mereka di saat mabuk, yang menyebabkan sebuah yayasan amal memutuskan hubungan dengan dia. Ia membantah bahwa ia telah menjadi tergantung pada Stilnox walaupun sudah jauh dari kolam renang.

"Saya jelas tidak memiliki kecanduan," katanya.

"Saya hanya bergantung padanya ketika tengah kompetisi, karena kecemasan selama empat tahun pelatihan. Anda sedang berenang 16 Km sehari, enam hari seminggu. Anda berlatih atau bertanding selama 49 minggu dalam setahun tahun."

"Tapi apakah itu mempengaruhi hari pertandingan? Satu-satunya orang yang harus disalahkan karena tidak mendapatkan emas adalah diri saya sendiri. Perak bukanlah hal terburuk di dunia."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Satoru Ingin Naturalisasi Pemain di Timnas Putri, Claudia Siap Belajar

    Satoru Ingin Naturalisasi Pemain di Timnas Putri, Claudia Siap Belajar

    Timnas Indonesia
    Harga Tiket Persib Vs Madura United di Final Championship Series Liga 1

    Harga Tiket Persib Vs Madura United di Final Championship Series Liga 1

    Liga Indonesia
    Gregoria Fokus Jaga Fisik dan Mental Jelang Olimpiade Paris 2024

    Gregoria Fokus Jaga Fisik dan Mental Jelang Olimpiade Paris 2024

    Badminton
    Irak Jalani Persiapan Singkat, Kans Timnas Indonesia Ambil Peluang

    Irak Jalani Persiapan Singkat, Kans Timnas Indonesia Ambil Peluang

    Timnas Indonesia
    Tekad Apriyani/Fadia Naik Podium Sebelum Olimpiade Paris 2024

    Tekad Apriyani/Fadia Naik Podium Sebelum Olimpiade Paris 2024

    Badminton
    Tanggapan Filipina Satu Grup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

    Tanggapan Filipina Satu Grup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

    Liga Indonesia
    Final Championship Series Liga 1, Pesan Passos Soal Mentalitas Kiper Persib

    Final Championship Series Liga 1, Pesan Passos Soal Mentalitas Kiper Persib

    Liga Indonesia
    Ketika Media Vietnam Sorot STY Tertawa Usai Drawing Piala AFF 2024

    Ketika Media Vietnam Sorot STY Tertawa Usai Drawing Piala AFF 2024

    Timnas Indonesia
    Final Liga Europa, Bayer Leverkusen Serba Bisa, Atalanta Pilih Berani

    Final Liga Europa, Bayer Leverkusen Serba Bisa, Atalanta Pilih Berani

    Liga Lain
    Respons Pelatih Persib Lakoni Final Leg Satu di Kandang, Keuntungan atau Kerugian?

    Respons Pelatih Persib Lakoni Final Leg Satu di Kandang, Keuntungan atau Kerugian?

    Liga Indonesia
    Prediksi Skor dan Susunan Pemain Atalanta Vs Bayer Leverkusen

    Prediksi Skor dan Susunan Pemain Atalanta Vs Bayer Leverkusen

    Liga Lain
    Persib Vs Madura United, Bojan Hodak Ungkap Kondisi Pemainnya

    Persib Vs Madura United, Bojan Hodak Ungkap Kondisi Pemainnya

    Liga Indonesia
    Final Liga Europa, Xabi Alonso Tahu Cara Kalahkan Atalanta

    Final Liga Europa, Xabi Alonso Tahu Cara Kalahkan Atalanta

    Liga Lain
    Final Championship Series Liga 1, Duel Pemain Kunci Kedua Tim

    Final Championship Series Liga 1, Duel Pemain Kunci Kedua Tim

    Liga Indonesia
    Madura United ke Final adalah Takdir Tuhan

    Madura United ke Final adalah Takdir Tuhan

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com