KUPANG, Kompas.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Timur akan memungut uang dari masyarakat sebagai salah satu sumber dana untuk memberikan bonus kepada atlet berprestasi dalam arena PON ke-18 di Pekanbaru, September 2012.
"Kami sudah merancang bentuk pungutannya dalam bentuk karcis masuk bagi semua orang yang menggunakan jasa pelabuhan udara El Tari Kupang, pelabuhan laut Tenau Kupang, serta pelabuhan penyeberangan feri di Bolok," kata Ketua KONI Esthon Foenay di Kupang, Selasa (15/5/2012).
Ada sekitar 67 atlet dari NTT yang akan bertarung dalam arena bergengsi antarprovinsi di Indonesia dalam wahana pekan olahraga nasional itu. Menurut dia, besarnya dana yang akan ditarik dari masyarakat sebesar Rp 5.000 bagi yang menggunakan fasilitas Bandara El Tari Kupang, Rp 2.000 bagi penumpang yang menggunakan jasa pelabuhan Tenau Kupang, serta Rp 1.000 bagi yang menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan feri Bolok.
Esthon yang juga Wakil Gubernur NTT itu mengatakan, jangka waktu pungutan akan dimulai 1 Juni sampai 31 Agustus 2012.
"Pungutan ini mengacu pada UU No.9 tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang serta Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan," kata Esthon memberi alasan.
Ia mengatakan, jika konsep pungutan ini bisa diterima oleh pemerintah, KONI NTT akan segera mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melihat reaksi dan tanggapan langsung dari masyarakat.
NTT akan ikut serta dalam 10 cabang dari 38 cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni altetik, tinju, kempo, karateka, taekwondo, sepak takraw, silat, tarung Drajat, Futsal, Bridge.
"Dari total 10 cabang yang diikuti 67 atlit asal NTT itu, cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang terukur, sementara lainnya sulit diukur, sehingga sulit diprediksi berapa medali yang akan diraih, kecuali tinju, kempo dan atletik yang bisa diharapkan untuk menyumbang medali emas, seperti pada PON sebelumnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.