Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejurnas Diwarnai Insiden Tabrakan di Udara

Kompas.com - 14/10/2011, 21:48 WIB

BOGOR, Kompas.com — Kecelakaan terjadi pada babak pertama nomor lintas alam terbatas Kejuaraan Nasional Gantolle 2011 dan Pra-PON XVIII/2012, di Lanud TNI AU Atang Sendjaja, Semplak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10/2011). Penerbang Riau, Victor Sinaga, bertabrakan dengan penerbang Sulawesi Utara, Ade Hanny Kereh.

Kedua penerbang bersenggolan pada ketinggian 700 meter di atas permukaan tanah. Hanny yang datang dari arah bawah menyenggol hidung layangan Victor hingga sobek sedikit. Kedua penerbang tidak mengalami cedera dan tetap melanjutkan manuver mencapai titik (pylon) sesuai soal lomba. Namun, layangan Victor menjadi sulit dikendalikan dan memaksanya mendarat.

Nomor lintas alam terbatas, yang menjadi jenis lomba kedua dan terakhir selama kejuaraan, setelah sambar pita dan ketepatan mendarat, menguji kemampuan para atlet untuk terbang jauh dalam waktu tercepat pada jalur segitiga berjarak sekitar 8 km. Dilengkapi peralatan radio komunikasi, pengukur ketinggian(variometer) dan GPS (global positioning system), yang merekam jalur penerbangan tiap atlet, mereka harus melewati tepat di atas tiga titik yang ditentukan, seperti perumahan, bukit kapur, kampus, dan situ.

Menurut Tagor Siagian, Humas dan Promosi Persatuan Olahraga Dirgantara Perkumpulan Gantolle dan Paralayang Indonesia (Pordirga PGPI) Bidang Gantolle, nomor lintas alam terbatas adalah latihan terbaik menjelang PON Riau dan Pra-Kejuaraan Dunia di Forbes, Sydney, Australia, Januari mendatang, yang mengandalkan nomor cross country tak terbatas.

"Kesiapan fisik, kemampuan menggunakan GPS dan kecerdikan, serta kesabaran mencari thermal (awan panas) yang menambah ketinggian layangan adalah kunci kemenangan," ujar Tagor.

Rekor nasional lintas alam tak terbatas masih di pegang penerbang senior Roy Sadewo (DKI Jaya) sejauh 92 km, yang dibuat di Wonogiri, Jawa Tengah, pada 1995.

Kondisi dan arah angin menjadi faktor utama para penerbang untuk berhasil terbang lintas alam. Para penerbang Kelas A (high performance) dengan layangan dua lapis, mengalami kesulitan sejak lomba dibuka pukul 09.00 WIB. Arah angin yang berlawanan (head wind) memaksa mereka menguras tenaga dalam mengendalikan layangan.

Akibatnya, tak sedikit yang gagal mencapai titik pertama dan memilih kembali ke Lanud Atang Sendjaja. Sedangkan penerbang Kelas B (intermediate) sebanyak 35 atlet, yang memakai layangan satu lapis, bahkan ada yang terpaksa mendarat darurat di perkebunan, pinggir Jalan Raya Parung, dan bukit kapur akibat "mati angin", kecepatan angin tidak mencukupi untuk terbang.

Langit mendung dan kecepatan angin yang terlalu kencang mengharuskan pemimpin lomba, Gerhard Sitorus, menghentikan lomba dengan 15 penerbang tersisa belum lepas landas. Mereka akan membuka lomba babak V pada Jumat (14/10), sebelum dilanjutkan dengan penerbang Kelas A yang akan melalui jalur berbeda dari sebelumnya sesuai soal baru yang diubah setiap babak.

Semua 56 penerbang dari 14 provinsi akan berusaha mendapat nilai tertinggi pada babak V untuk mengantisipasi jika kondisi cuaca dan angin membatalkan penerbangan babak VI pada Sabtu (15/10/11). Jumlah nilai tertinggi untuk penentuan peraihan medali kan diambil dari minimal dua babak lomba sesuai peraturan kejuaraan.

Sejak Rabu (12/10/2011), Bogor mengalami cuaca buruk di sore hari, seperti hujan es dan angin kencang yang merobohkan beberapa pohon. (*)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com