Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pertemanan, Kata Taufik

Kompas.com - 21/06/2009, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Taufik Hidayat bertekad meraih gelar ketujuh di turnamen Djarum Indonesia Terbuka Super Series meski harus berhadapan dengan teman baiknya, Lee Chong Wei dari Malaysia.

Taufik yang diunggulkan di tempat kelima turnamen ini akan berusaha mengatasi Chong Wei yang merupakan unggulan pertama sekaligus pemain peringkat satu dunia saat ini. Bagi Taufik, peluangnya menghadapai Chong Wei 50-50. "Saya main sebenarnya saja. Di luar boleh berteman, tetapi di lapangan lain lagi," kata Taufik.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini sudah membuktikan ucapannya di babak semifinal. Menghadapi mantan rekannya di pelatnas, Sony Dwi Kuncoro, Taufik memperlihatkan kematangannya sebagai seorang pemain yang kenyang di arena. Ia membawa Sony ke dalam irama permainan yang cepat dan membuat pemain pelatnas itu justru kerap melakukan kesalahan. Taufik menang dalam dua game 21-17 dan 21-14 dalam 47 menit.

"Saya kira Sony tidak tampil maksimal hari ini dan saya senang bisa menang. Saya berharap dapat meraih gelar ketujuh," kata Taufik.

Pertemuan Sony dan Taufik tadi malam menyisakan keanehan buat para penggemar bulu tangkis. Kedua pemain didampingi pelatih masing-masing di pinggir lapangan, sesuatu yang tidak lazim terjadi dalam pertandingan antara sesama pemain Indonesia. Dukungan penonton pun terbelah, meski sebagian besar mendukung Taufik.

Dukungan inilah yang kiranya dapat membantu Taufik menghadapi Lee Chong Wei di final. Secara fisik, ia sebenarnya tidak tampil 100 persen karena sempat absen berlatih selama dua pekan karena terserang virus demam berdarah dengue. Taufik mengaku, kondisinya baru 80 persen.

Namun, Taufik yang telah berada di luar pelatnas sejak Januari lalu, berbeda dengan saat ia masih di Cipayung. Taufik yang memiliki manajemen sendiri tampil jauh lebih matang, mampu mengontrol emosi, bahkan mampu mengatur kondisi di luar dirinya. Di babak semifinal ia meminta wasit untuk mematikan monitor besar yang disebutnya mengganggu konsentrasinya. Permintaannya pun dipenuhi.

Chong Wei sendiri menyadari dukungan penonton dapat menaikkan motivasi lawannya, apalagi sentimen anti-Malaysia akibat beberapa kasus politik belakangan justru merugikan dirinya. Pemain kelahiran Parit Buntar, Perak, pada 21 Oktober 1982 ini mengaku akan waspada terhadap permainan net Taufik.

"Taufik tampil jauh lebih baik daripada saat All England dan Swiss Terbuka. Ia sudah berlatih sendiri dan jauh lebih baik, terutama stamina dan kontrol emosinya. Pertarungan Minggu akan seru, saya akan waspada terhadap permainan net dan serangannya," kata Chong Wei.

Partai final tunggal putra antara Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei merupakan acara keempat dari final Djarum Indonesia Terbuka Super Series yang dimulai pukul 13.00.

Jadwal final:
Ganda campuran: Zheng Bo/Ma Jin [CHN/5]-Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung [KOR/2]
Tunggal putri: Wang Lin [CHN/3]-Saina Nehwal [IND/6]
Ganda putri: Chin Eei Hui/Wong Pei Tty [MAS/1]-Cheng Shu/Zhao Yunlie [CHN/2]
Tunggal putra: Lee Chong Wei [MAS/1]-Taufik Hidayat [INA/5]
Ganda putra: Jung Jae Sung/Lee Yong Dae [KOR/6]-Cai Yun/Fu Haifeng [CHN/5]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com