MONACO, KOMPAS.com — Pebalap Jenson Button menunjukkan performa terbaiknya di sirkuit Monte Carlo dengan memenangkan balapan GP F1 Monaco, Minggu (24/5). Tim Brawn GP kembali mengulang prestasi mereka seperti di GP Spanyol dengan finis 1-2. Begitu finis, Button langsung berlari kecil di trek untuk menuju podium.
Selama menempuh 78 lap, andalan tim Brawn GP ini menempuh selama 1 jam 40 menit 44,282 detik. Dengan kemenangan ini, pebalap Inggris itu semakin mengokohkan diri di tangga teratas dengan 51 angka.
Strategi Brawn yang brilian
Di balapan putaran keenam ini, Button memperlihatkan superioritasnya. Mengandalkan ban kompon superlunak dan membawa bahan bakar sedikit, ia melesat sempurna ketika start. Ia terus memimpin dan rekan setimnya yang membayang kedua tak dapat menempel.
Bahkan, pada lap ke-36 Button telah melakukan overlap terhadap juara dunia 2008, Lewis Hamilton, dari tim McLaren. Ketika lomba memasuki lap ke-40, jaraknya dengan Barrichello sudah terpaut sekitar 15 detik.
Sukses Button dan tim Brawn GP dilengkapi oleh Rubens Barrichello yang finis kedua. Pebalap Brasil ini melakukan start yang sempurna, bisa melewati pebalap Ferrari Kimi Raikkonen di start.
Ketika lomba baru menyelesaikan 20 lap pertama, kecepatan Barrichello sempat berkurang sehingga Kimi dapat mendekatinya. Namun selepas itu, performa mobilnya kembali seperti semula.
Keberhasilan Button dan Barrichello finis 1-2 ini—seperti di GP Spanyol—berkat tim melakukan perubahan strategi. Semula, masuk pitstop pertama, kedua mobil masih dijadwalkan pakai ban kompon superlunak. Barangkali karena melihat rentang jarak yang memungkinkan, Ross Brawn memutuskan untuk pakai ban kompon paling keras.
Adapun Ferrari harus puas menduduki posisi ketiga yang direbut Kimi Raikkonen dan Felipe Massa di urutan keempat. Kepala mekanik Kimi, Chris Dyer, sebelum start begitu pesimistis kalau pebalapnya bisa memenangkan lomba.
Ternyata, perkiraan Dyer tidak meleset. Boleh jadi, Ferrari belum menemukan setelan yang pas di Monaco ini. Mengingat, pebalap Finlandia itu memakai KERS yang memang sangat membantu di trek kencang. Adapun di Monaco ini mungkin KERS tidak bekerja begitu sempurna.
Korban tikungan Ste Devote
Dalam balapan menempuh 78 lap, kecelakaan dialami Heikki Kovalainen di lap ke-54. Di tikungan dekat kolam renang, pebalap Finlandia itu kehilangan kendali membuat McLaren MP4-24 melintir begitu keluar tikungan dan menghantam dinding pembatas.