Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Lengkap Ferrari

Kompas.com - 13/05/2009, 19:35 WIB

MARANELLO, KOMPAS.com — Setelah Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA) Max Mosley meluncurkan ide budget cap, Ferrari lebih dulu melakukan protes. Melalui presidennya, Luca di Montezemolo, tim "Kuda Jingkrak" itu menyatakan bahwa budget cap akan menodai sportivitas dan nilai-nilai F1.

Pasalnya, budget cap akan menghadirkan two-tier series karena ada dua aturan berbeda dalam satu balapan. Tim yang setuju dengan budget cap akan mendapat banyak kemudahan, sedangkan tim yang menolak harus menerima perlakuan yang sebaliknya.

Namun, Mosley tak menggubrisnya dan malah menantang "Scuderia" dengan mengatakan: "F1 tetap berjalan meskipun tanpa Ferrari."

Nah, pada Selasa (12/5) waktu setempat, jajaran manajemen Ferrari melakukan rapat di markas besarnya, Maranello. Kemudian, inti dari keputusan pertemuan itu adalah Ferrari pasti mundur dari F1 musim 2010 jika budget cap tetap diterapkan.

Berikut pernyataan lengkap Ferrari:

'Jajaran manajemen Ferrari, yang dipimpin Luca di Montezemolo, hari ini menganalisis kondisi keuangan pada kuarter pertama 2009. Meskipun dunia dilanda krisis ekonomi global, yang ikut memengaruhi dunia otomotif, tetapi Ferrari tetap stabil karena tetap meraih keuntungan hampir sama dengan rekor tahun 2008.

'Omzet pada tiga bulan pertama adalah 441 juta euro (sekitar Rp 6,230 triliun), dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008, sebesar 455,7 juta euro (sekitar Rp 6,438 triliun). Adapun laba pada kuarter pertama mencapai 54 juta euro (sekitar Rp 762,835 miliar), dibandingkan dengan laba tahun lalu yang mencapai 59 juta euro (sekitar Rp 833,770 miliar).

'Hasil dari perkenalan model-model baru, kesuksesan dari Ferrari California dan Scuderia Spider 16M, pertumbuhan yang konstan dalam aktivitas yang berhubungan dengan brand (e-commerce, licensing, merchandising, dan retail) serta usaha terus-menerus dari perusahaan untuk melakukan efisiensi secara maksimal.

'Manajemen juga menguji kemajuan yang dihubungkan dengan keputusan FIA dalam rapat luar biasa World Sport Council pada 29 April 2009. Meskipun pertemuan itu sebenarnya hanya untuk menguji masalah tata tertib, tetapi keputusan yang diambil membuat, untuk pertama kalinya dalam sejarah F1, bahwa musim 2010 akan ada dua peraturan berbeda untuk teknik dan parameter ekonomi, yang didasarkan pada kesewenang-wenangan.

'Manajemen mempertimbangkan bahwa jika kerangka aturan ini untuk F1 mendatang, maka harus digarisbawahi bahwa Ferrari yang sudah ikut F1 selama 60 tahun—satu-satunya konstruktor yang ikut sejak F1 dimulai 1950—hampir pasti mundur.

'Manajemen juga kecewa dengan metode yang diadopsi FIA dalam mengambil keputusan bahwa tidak ada kesepakatan dengan para konstruktor dan tim. Aturan yang sama bagi semua tim, stabilitas regulasi, kelanjutan upaya FOTA secara metodologis dan progresif untuk mengurangi biaya, serta pengaturan yang baik untuk F1 adalah prioritas masa depan. Jika prinsip-prinsip yang tak tergantikan ini tidak dihormati dan bila regulasi yang diadopsi pada 2010 tidak berubah, Ferrari tak berniat mengikutsertakan mobilnya pada musim depan," lanjut pernyataan itu.

'Ferrari yakin, banyak fans di seluruh dunia akan memahami bahwa keputusan yang sulit ini sejalan dengan semangat olahraga motor dan F1, selalu mencari dan menjunjung tinggi nilai olahraga ini. Pemimpin direktur dari manajemen dimandat untuk mengevaluasi cara-cara yang cocok dan metode-metode untuk melindungi perhatian perusahaan. (PLNF1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com