KOMPAS.com - Prestasi kontingen Indonesia yang sukses menembus lima besar perolehan medali pada Asian Games 2018 mengubah visi dan misi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) serta Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Kini, Kemenpora dan KOI tak lagi menjadikan ajang SEA Games sebagai target, tetapi bidikan prestasi pada Asian Games dan Olimpiade.
Baca juga: 2 Pemain Muslim Ajax Diimbau untuk Tidak Berpuasa
Menurut Komisi Sport Development KOI, Harry Warganegara, SEA Games itu lebih banyak mempertandingkan cabang olahraga yang menguntungkan tuan rumah penyelenggara pesta olahraga dua tahunan negara Asia Tenggara tersebut.
"Sekarang yang menjadi prioritas adalah Asian Games dan Olimpiade karena lebih bergengsi, dan persaingannya cukup ketat," kata Harry saat menerima kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Lantai 19 Gedung FX Senayan Jakarta, pada beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (Kemenpora), Chandra Bhakti, memastikan bahwa pihaknya tetap mendukung persiapan kontingen Indonesia yang akan bertarung pada SEA Games 2019.
Hanya saja, Kemenpora lebih ketat dalam menentukan atlet dan lebih memberikan kesempatan kepada atlet junior untuk mengikuti ajang multievent Asia Tenggara tersebut.
Hingga saat ini, Kemenpora juga telah menerima usulan 35 cabang olahraga yang berkeinginan tampil pada SEA Games Filipina 2019 dari pihak KOI.
"Kemenpora hanya memberangkatkan atlet yang berpotensi meraih medali emas saja untuk SEA Games Filipina 2019," ujar Chandra.
"Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan anggaran yang tersedia dan memenuhi target pada Asian Games China 2022 dan Olimpiade Tokyo 2020."
Baca juga: 2020 Tenggat Brisbane Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah 2032
Untuk menentukan atlet yang berpeluang meraih emas pada SEA Games Filipina 2019, Kemenpora sudah menyiapkan Tim Evaluasi seperti yang dibentuk KOI.
"Tim Evaluasi Kemenpora dan KOI akan memverifikasi atlet yang diusulkan cabang olahraga. Hasil verifikasi berdasarkan prestasi atlet itulah yang menjadi acuan untuk pembentukan Kontingen Indonesia."
"Verifikasi ini juga melibatkan Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan KONI Pusat yang masuk dalam Perpres Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON)," ucap Chandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.