KOMPAS.com - Peselancar Indonesia, Mega Semadhi, gagal mempertahankan gelar juara Rip Curl Padang Padang setelah menempati peringkat keempat dalam fase final yang berlangsung pada Kamis (19/7/2018) lalu.
Sebelumnya, pada Rip Curl Padang Padang 2016, Mega berhasil keluar menjadi juara. Namun, pada tahun 2018 ini, gelar tersebut berpindah ke peselancar asal Australia, Jack Robinson.
Terkait hal tersebut, Mega pun mengungkap perbedaan jalannya lomba pada tahun ini dengan saat dia menjadi juara.
Baca juga: Rip Curl Padang Padang, Kompetisi bagi Peselancar Terbaik
"Surfing itu bermain dengan alam. Kita enggak pernah tahu ombaknya akan bagus untuk kita atau tidak," kata Megha saat ditemui di Ulu Cliffhouse, Bali, Jumat (27/7/2018).
"Intinya saya sudah tampil all out, sudah 100 persen," ujarnya.
Mega pun mengungkap pendapatnya soal persaingan antara peselancar Indonesia dengan peselancar luar negeri (internasional).
"Atlet surfing Indonesia itu salah satu yang terbaik di dunia. Namun, karena perhatian pemerintah belum fokus banget buat kompetisi, jadi kebanyakan masih underground," kata Megha.
"Secara kemampuan sebenarnya enggak kalah, sekarang butuh bantuan pemerintah dan sponsor agar pselancar kita bisa lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Peringkat Ketiga Rip Curl Padang Padang Bicara Peselancar Luar Negeri
Mega juga memberi tips bagi pemula atau seseorang yang berminat menggeluti dunia selancar.
"(Sebelum soal teknik), jangat takut hitam, bisa berenang," kata Megha.
"Sebab, mindset orang Asia khan biasanya (takut kulitnya) 'gosong', gelap," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.