KOMPAS.com - Peraih peringkat ketiga pada kompetisi selancar Rip Curl Padang Padang 2018, Made Adi Putra, buka suara soal persaingan dengan surfer luar negeri dan pengalaman cedera yang pernah dialami saat menggeluti dunia selancar.
Menurut Made, adanya peselancar internasional (luar negeri) yang ikut berkompetisi di Rip Curl Padang Padang sangat bagus untuk perkembangan surfer lokal.
"Perbedaannya, mereka (surfer luar negeri) pengalamannya lebih banyak, pemberani, (seperti) enggak ada rasa takut, tetapi hal itu membuat kami (peselancar lokal) bagus, kadang kami kan berpikir, 'Ini kan tempat kita (Padang Padang), kita lebih tahu," ujar Made Adi saat ditemui di Ulu Clifhouse, Bali, Jumat (27/7/2018).
"Kita mesti fight, harus semangat, jangan ciut nyali, toh kita juga bermain sama alam. Surfing ini unsur lucky-nya banyak, tergantung alam," ucapnya.
Baca juga: Rip Curl Padang Padang, Kompetisi bagi Peselancar Terbaik
Pria yang akrab disapa Bol ini pun menceritakan soal cedera yang pernah dia alami saat berolahraga selancar yang malah bisa membuat bangga.
"Luka sudah beberapa kali, kena karang, cedera punggung, kepala, kena karang," ujar Bol.
"Malah bangga bisa cerita sama orang-orang, apalagi sama teman-teman yang biasa surfing, 'Wah kamu main di mana tadi? Maen di Padang Padang, (yang terkenal dengan ombak besarnya),' apalagi ada luka, dari sana kita bisa belajar," ucapnya.
Bol pun berpendapat soal ombak yang bagus dan tempat selancar terbaik menurut dirinya.
"Ombak yang bagus yang awalnya turun, langsung masuk ke dalam, istilahnya barrel, dari awal masuk, terus masuk lagi ke dalam. Seninya ombak, ada semprotan, ombak paling dalam, besar, yang ada speed-nya," ucap Bol.
"Pantai buat surfing yang terbaik Padang Padang dan Uluwatu karena ombaknya besar dan menantang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.