Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kota Lewat Kudus Relay Marathon 2018

Kompas.com - 18/07/2018, 16:52 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis



JAKARTA, Kompas.com - Kota Kudus di Jawa Tengah mungkin akan menambah julukan lagi, setelah kjota kretek, kota badminton dan sekranag kota Ekiden atau lomba marathon estafet beregu.

Kejuaraan lari bertajuk tiket.com Kudus Relay marathon  (TKRM) akan digelar di kota ini pada 21 Oktober mendatang. Lomba dengan hadiah total sebesar Rp 160 juta ini diharap akan mampu menarik sekitar 5500 penggemar olahraga lari untuk datang ke kota di pesisir utara Jawa Tengah ini.

Penyelenggaraan  TKRM 2018 ini memang terinspirasi lomba lari Ekiden di Jepang. Ekiden merupakan lomba lari estafet beregu dengan empat orang peserta dan sangat populer di Jepang. Ekiden paling terkenal adalah Hakone Ekiden yang dimulai sejak 1920 dengan menempuh jarak 217,9 kilometer dalam dua hari.

Memilih kota Kudus sebagai kota penyelenggara, Co Founder and Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa menyebut bukan tanpa alasan. "Kami ingin menjalankan apa yang disebut Sport Tourism, olahraga untuk memajukan praiwisata. Kudus kami pilih, karena memang destinasi wisata di kota ini sangat kaya. Baik itu wisata kuliner atau pun wisata religi," kata  Gaery di Jakarta, Rabu (18/07/2018).

Ia mengakui bahwa bulan-bulan ini, olahraga merupakan satu hal yang  bisa menjadi penarik wisata ke Indonesia. "Bulan-bulan ini kita menyelenggarakan banyak kegiatan olahraga di Indonesia. dan hampir semua sukses. Ada MXGP dan juga bulu tangkis Indonesia Open yang terbukti mampu mengundang penonton," kata Gaery lagi.

"Setelah Asian Games sebagai puncaknya pada Agustus-September ini, tentu kita tidak mau ada kekosongan event. Kami harap TKRM ini akan mampu menarik perhatian para penggemar olahraga, terutama penggiat olahraga lari untuk mau berpartisipasi sekaligus menghidupkan  gairah di Kota Kudus,"lanjutnya.

Direktur runID, Bertha Gani selaku pelaksana TKRM menyebut  ajang ini akan dibagi dalam beberapa kategori lomba yaitu Relay Marathon (jarak 42.195 kilometer) untuk satu grup dengan empat peserta. Kemudian Half Marathon  (21.1 kilometer), 10K, 5K serta Kids Fun Run. Para peserta  akan menyusuri jalan-jalan utama Kota Kudus dengan lokasi start dan finish di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus.

Untuk kategori Relay Marathon yang terdiri dari empat orang, panitia membagi untuk pelari pertama menempuh jarak 10.5 km, pelari kedua 10.5 km, pelari ketiga 10.6 km dan pelari keempat 10.595 km. "Satu regu terdiri dari empat orang peserta dengan 1 orang dari gender berbeda," kata Bertha.

Ia menambahkan para peserta akan mendapat batas waktu tempuh 6 jam untuk 42.195 kilometer atau full marathon. "Sementara untuk  pengalihan  antarpelari akan digunakan bukan tongkat, melainkan selempang yang harus dikenakan pelari."

Legenda bulu tangkis Haryanto Arbi mengaku bermaksud mengikuti lomba relay marathon pada OKtober nanti. "Sebagai seorang atlet kelahiran Kudus saya pasti ikut. Juga kedua kakak kandung saya: Hastomo Arbi dan Eddy Hartono dan kemungkinan juga Liem Swie King,"kata Harry yang tekenal dengan julukan smash 100 watt.

Namun Harry belum bsia memastikan apakah ia akan turun dengan  rekan-rekannya dari Djarum Runners atau dengan keluarga kandungnya. "Saya latihan dulu deh, untuk jarak 10.5 kilometer kan lumayan itu jaraknya. Dulu jaman aktif sebagai pemain kita biasa lari 20 kilometer. Tetapi sekarang nafas harus dipanggil-panggi lagi..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com