LONDON, Kompas.com - Juara dunia tinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua mengaku lebih suka menghadapi juara dunia lainnya, Deontay Wilder daripada petinju asal Rusia, Alexander Povetkin.
Joshua merupakan pemegang sabuk juara versi WBA, IBF dan WBO setelah mengalahkan petinju asal Selandia Baru, Joseph Parker di Cardiff, Wales pada 31 Maret lalu.
Sementara Deontay Wilder merupakan juara dunia versi Dewan Tinju Dunia (WBC).
Alexander Povetkin sendiri merupakan penantang utama versi WBA. Saat tampil menghadapi petinju Inggris, David Price dalam partai tambahan Joshua-Parker, Povetkin tampil ganas dan membantai lawnanya lewat kemenangan KO. Povetkin tercatat hanya mengalami satu kekalahan dalam 35 pertarungan. Itu pun saat menantang jura dunia saat itu, Wladimir Klitschko pada Oktober 2013.
Namun bagi Joshua, pertemuan menghadapi Wilder tampaknya lebih prioritas. "Saya ingin menghadapi Wilder, jadi Povetkin harus menunggu hingga 2019," kata Joshua. "Inilah yang harus dihadapi bila satu petinju memegang banyak sabuk juara. Anda harus menyesuaikan dengan peratruran masing-masing badan tinju," ungkap Joshua.
"Banyak orang lebih menginginkan satu petinju yang menjadi juara dunia sejati. Itu sebabnya saya ingin menghadapi Wilder," katanya. "Namun para penantang untuk masing-masing sabuk juara yang anda sandang. Povetkin adalah salah satu dari mereka."
"Saya harap ia mau bersabar. Jika tidak, saya tidak ingin menyerahkan sabuk juara ini begitu saja. Jadi kalau perlu saya menghadapi Povetkin," kata Joshua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.