JAKARTA, Kompas.com - Bagi orang tua yang memilihkan renang sebagai olah raga anak, kolam renang dan jadwal perlombaan adalah waktu untuk mengintip proyeksi masa depan anak mereka.
Karena itu mereka selalu berusaha menyempatkan hadir setiap kali anak mereka bersaing dengan anak-anak segenerasinya di kolam renang. Mereka menyuarakan dukungan terhadap usaha anak-anak mereka melalui persiapan sebelum lomba, teriakan, tetabuhan atau sekadar lambaian tangan yang mereka percaya memberi tambahan kekuatan bagi laju gerak anak-anak mereka.
Bagi sebagian orang tua kehadiran di kolam renang bukan melulu menjadi saat memberi dukungan buat anak-anak mefreka. Sebagian menjadikan kesempatan ini menjadi saat "the only way to spend our Saturdays," bersosialisasi dengan orang-orang tua lainnya. Sebagian bahkan menjadikan saat mendapatkan waktu dan kesempatan baik untuk memasarkan produk mereka, baik di bawah tangan mau pun secara formal dengan membuka gerai di sekitar kolam.
Ajang kejuaraan renang AntarPerkumpulan daerah (KRAPDA) DKI 2017 di stadion renang Gelanggang Soemantri Brodjonegoro, 16-18 November lalu memperlihatkan hal ini. Para pembina olahraga renang Jakarta -bahkan tingkat nasional- hadir di kolam untuk memberi dukungan putera-puteri mereka yang berusaha melanjutkan legacy keluarga di kolam renang.
Tidak kurang dari pelatih nasional Albert dan Felix Soetanto menyaksikan putera-puteri mereka berlomba pada kelompok umur di bawah 11 tahun hingga di bawah 13 tahun. Tiga putera Felix: Keiden, Desmond dan Megan serta putera Albert, Aigman mencoba melanjutkan kiprah orang tua dengan berlatih di bawah pengawasan ayah mereka di Millennium Aquatic.
Begitu pun pelatih nasional, Marifat Herman Yus di mana dua anaknya, Gagarin dan Glory Isabella serta dua kemenakan, Puji Othniel serta Angel Gabriella Yus ikut berlomba di kolam renang Kuningan.
Bahkan ketua umum dan wakil ketua umum PB PRSI, Anindya Bakrie serta Harlin E. Rahardjo beserta isteri juga menyempatkan diri menyaksikan putra putri mereka bersaing dengan anak-anak Jakarta lainnya di kolam renang. Anindya hadir di kolam pada hari ketiga, Sabtu (18/11), sementara Harlin mengantarkan dan menyaksikan putera puterinya berlomba pada hari pertama, Kamis (16/11).
Ketua Umum Pengprov DKI Jakarta, Erwin Eka Kurniawan sayangnya tidak hadir di kolam renang Kuningan dalam perhelatan tiga hari tersebut. Pada masa puterinya, Laila Siti Aminah masih aktif bertanding di tingkat DKI, Erwin selalu hadir di kolam renang menyaksikan puterinya bertanding.
KRAPDA kali ini menjadi ajang seleksi atlet-atlet DKI untuk mengikuti turnamen akbar Indonesia Open yang akan digelar di kolam renang Gelora Bung Karno Senayan pada Desember 2017 mendatang.
Sayangnya, para atlet pelatnas DKI seperti Siman Sudartawa, Denni Joshua Tiwa, Kania Ratih absen karena mengikuti pelatnas di daerah. Terhentinya dana pembinaan dari Pemprov DKI sejak masa bakti mereka di PON 2016 lalu, membuat mereka berpikir ulang untuk datang ke Jakarta.
Pada KRAPDA 2017 ini, perkumpulan renang Millennium Aquatic keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan 2,087.50 poin. Posisi dua ditempati Pari Sakti Swmming Cub dengan 664.50 poin, di tempat ketiga Almagary Challenge Swim dengan 389 poin dan Jakarta Aquatics di posisi empat dengan 346.50 poin.
Berikut peringkat perkumpulan renang KRAPDA DKI 2017:
1. Millennium Aquatic 2,087. 50
2. Pari Sakti Swimming Club 664. 50
3. Almagary Challenge Swim 389
4. Jakarta Aquatics 347. 50
5. Bina Taruna 326
6. Cucut 307. 50
7. Meteor Lintas Aquatik 181
8. Pyramid Swimming Club 180. 50
9. Indonesia Star Aquatic 121
10. Tirta Buana Agung 74
11. PR Tirta Kencana 78 70 PR
12. Jangkar Jakarta Swimming Club 38