Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Raih Medali Kejuaraan Panjat Tebing Dunia

Kompas.com - 09/10/2017, 15:13 WIB

WUJIANG, Kompas.com - Timnas panjat tebing Indonesia mendobrak panggung kejuaraan panjat tebing dunia atau Climbing World Cup 2017 di Wujiang, China, Minggu (8/10).

Indonesia merebut medali perak dan perunggu untuk nomor men speed pada seri kejuaraan dunia yang digelar International Federation Sport Climbing (IFSC) ini.

Sebetulnya di partai perempat final,  Indonesia sudah tampil mendominasi. Tiga  atlet Timnas,  yakni Aspar Jaelolo, Sabri, dan Rindi Sufriyanto lolos. Sayang Rindi dan Sabri mengalami fall start.  Sabri harus puas memperoleh perunggu.

Sementara Aspar Jaelolo yang hanya kalah 1/100 detik dari lawannya di final, Aleksandre Shikov (Rusia), harus berbesar hati membawa pulang medali perak. Catatan waktu yang diraih Aspar 6,33 detik sedangkan Shikov 6,32 detik.

"Itu kalau dilihat kasat mata, sama. Aspar membuat 2 kali eror. Kalau dia perfect seperti sebelum-sebelumnya, saya yakin dapat emas," ujar Kabid Pembinaan Prestasi PP FPTI, Caly Setiawan, Senin (9/10).

False start juga beberapa kali terjadi dengan Timnas putri. Aries Susanti Rahayu gagal meraih medali karena false start di partai semi final. Caly yang juga turut mendampingi para atlet di China ini, mengakui performa anak didiknya tersebut sebetulnya sudah luar biasa. Meskipun dia menyayangkan banyak kegagalan yang terjadi lantaran mereka melakukan kesalahan saat start.

"Anak-anak kita ini luar biasa, mereka sudah bagus, cuma kurang panggung," ujar Caly.

Dia tak menampik, faktor psikologislah yang membuat para atlet Timnas banyak melakukan kesalahan-kesalahan kecil namun fatal. Menurutnya mereka harus meningkatkan jam terbang khususnya di kejuaraan internasional.

Caly mengaku sebetulnya dirinya tak memasang target khusus pada kejuaraan dunia kali ini. Dari awal, world cup series China ini dijadikan sebagai latihan mental dan psikis, dengan fokus utama untuk menambah jam terbang. Namun ternyata mereka menunjukkan performa melebihi ekspektasi.

"Ketika kita tiba-tiba mendobrak, membuat orang-orang syok. Tidak hanya pemanjat, juri dan para pelatih juga banyak yang terkejut. Mereka bilang 'kemana aja kalian selama ini'? " tutur Caly.

Dia mengaku kebanjiran pertanyaan dan apresiasi dari para pelatih lawan. Tak sedikit yang meminta study banding ke Indonesia.

Menurutnya, catatan prestasi ini tak lain karena adanya Pelatnas. Selama ini metode pembinaan atlet di PP FPTI kurang terukur dan fokus.  "Selama ini kita kalau rekrutmen mendadak, tidak ada program yang tersentralisasi. Dengan adanya Pelatnas, polanya lebih terukur," ucapnya.

Usai pertandingan ini, para atlet Timnas tersebut tak langsung pulang ke Indonesia. Mereka akan melanjutkan world cup series selanjutnya yang digelar dj Xinjiang pada 14-15 Oktober mendatang. Ke dua ajang seri kejuaraan dunia di China itu, Indonesia mengirimkan enam atlet putra dan enam atlet putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com