BUDAPEST, Kompas.com - Bintang renang Singapura, Joseph Schooling mengaku kekalahannya dari Caeleb Dressel menjadi semacam lampu peringatan buat dirinya dalam berlatih.
Schooling yang merupakan peraih medali emas nomor 100 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade Rio de Janeiro tahun lalu, terpuruk di tempat ketiga pada final Kejuaraan Dunia renang FINA yang berlangsung Sabtu (29/0o7/2017) di Duna Arena, Budapest.
Dressel, teman SMA Schooling di Bolles, meraih medali emas dengan mencatat waktu 49.86 detik yang hanya terpaut 0.04 detik dari rekor dunia yang masih dipegang perenang legendaris AS, Michael Phelps. Perak diraih atlet Hungaria, Kristof Milak yang mencatat 50.62 detik.
Sementara Schooling mencatat waktu yang sama dengan atlet Inggris, James Guy (50.83) untuk mendapatkan perunggu,
Ini merupakan perunggu kedua buat Schooling pada event kejuaraan dunia FINA setelah ia meraihnya di Kazan, Rusia pada 2015.
Schooling mengaku kecewa dengan hasil yang didapatnya di Budapest. Ia gagal lolos ke final di nomor 100 meter gaya bebas dan hanya menempati peringkat 5 di nomor 50 meter gaya kupu-kupu.
"Saya sangat kecewa, catatan waktu dan finish yang buruk. Saya masih senang masih dapat medali," kata Schooling, 22.
"Dia (Dressel) berenang luar biasa. Cepat sekali. Ia baru ssja tampil di (final) 50 meter gaya bebas dan nomor-nomor lain. Jadi penampilannya kali ini memang luar biasa," puji Schooling.
Namun kekalahan di nomor andalannya, benar-banar merupakan tamparan buat Schooling yang akan tampil di SEA Games Kuala Lumpur bulan depan. "Ini bukan saja peringatan. Saya terlalu lama beristirahat, selama setengah tahun (tidak berlomba). Baru kembali pada Desember, Januari. Inilah hasilnya."
Schooling mengaku sudah mendapat peringatan dari pelatihnya di University of Texas, Eddie Reese. "Inilah, saya memang harus dapat pelajran. Sayaseperti mendapat tendangan pada bokong saya. Ini peringatan yang akan menyadarkan saya."
"Saya sulit menerima (kekalahan) ini. Tetapi ini sudah terjadi. Saya harus menghormatinya (Dressel)," lanjut Schooling.
Schooling dan Dressel merupakan teman lama di SMP dan SMA Bolles. Mereka tumbuh bersama sebagai atlet renang sejak usia 13 hingga 14, hingga ke tingkat dunia.
Tahun ini, Dressel mengalahkan Schooling dua kali, di ajang NCAA pada bulan Maret dan kejuaraan dunia ini. Ia memang menjadi bintang ajang dua tahunan ini dengan meraih enam medali emas. Tiga di antaranya bahkan diraih dalam satu malam pada Sabtu (29/07/2017), yaitu 50 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu dan 4x100 meter estafet campuran gaya bebas.
Dressel digadang-gadang sebagai calon pengganti Michael Phelps untuk meneruskan dominasi renang AS. Tentang ini, Schooling justru menganggap bahwa adanya persaingan akan mebuat kompetisi semakin baik.
"Setiap olahraga membutuhkan adanya semangat persaingan. Michael (Phelps) berhasil karena ada (Ian) Thorpe, (Milorad) Cavic yang mendorongnya. Bukan membandingkan, tetapi persaingan saya dan Caeleb akan membuat semuanya lebih menarik menjelang persaingan di Olimpiade Tokyo 2020."
Meski periangan keduanya sdemakin tajam, Dressel menganggap hal tersebut tak berpengaruh pada persahabatan di luar kolam. "Tahun ini diawali di ajang NCAA dan selalu menyenangkan bersaing dengan dia karena selalu maksimal. Saya selalu menyukai Joe-Joe," kata Dressel memanggil sahabatnya tersebut.
"Malam ini memang luar biasa dan saat ini saya akan bersiap untuk persaingan kami di tahun-tahun mendatang."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.